ALGORITMA • 25

39.1K 1.5K 274
                                        

"Lo harus jujur ke gue, ngapain lagi mereka nyariin lo?" Tanya Gemini

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Lo harus jujur ke gue, ngapain lagi mereka nyariin lo?" Tanya Gemini.

Mereka saat ini sedang berada di kamar Caramel, setelah pulang sekolah. Gemini, tak langsung pulang, ia mampir terlebih memilih untuk mampir ke rumah tante Caramel.

"Sebenarnya gue semalam ke apartemennya Cameron buat ngambil kalung gue, gue kira bakalan nggak ketahuan, ternyata....." ungap Caramel dengan jujur, ia menceritakan hal yang terjadi malam itu dimana Cameron demam dan ia harus menjaganya.

Gemini melototkan matanya. "Lo gila?" Sarkas gadis itu.

Caramel menghebuskan nafas kasarnya, gadis itu duduk dikursi meja belajarnya dengan kedua tangan dilipat diatas sandaran kursi, ia menopang dagunya seraya menatap Gemini yang duduk diranjangnya.

"Gue cuma mau ngambil milik gue, gue nggak tau kalo Cameron segitunya nyari gue," celetuk gadis itu.

Gemini merotasikan bola matanya. "Terus lo mau gimana? Tanggungjawab lo, kalo anak orang mati," tutur Gemini.

Caramel memincingkan matanya. "Kok gue? Yang sakit dia, gue nggak ngapa-ngapain," ujar Caramel tak terima.

"Bener sih, tapi... Ah, tau deh. Lo mau jenguk dia nggak?" Tanya Gemini.

Caramel beranjak dari duduknya, ia menghampiri temannya dan berbaring diatas tempat tidurnya dengan posisi terlentang.

"Enggak, bukan urusan gue."

Disisi lain, Cameron menatap langit-langit kamarnya. Ia menantikan Caramel yang datang menghampirinya, tetapi gadis itu tak menunjukkan batang hidungnya. Wajahnya kian pucat, bibirnya kering dan bawah matanya menghitam karena kurang tidur.

Klekkk....

Cameron melirik kearah pintu kamarnya, Caesar dan teman-temannya masuk kedalam kamar. Terlihat mereka masih mengenakan seragam sekolah.

"Nih, kita bawain buah-buahan buat lo." Pasifik meletakkan kantung berisi buah-buahan itu keatas nakas.

"Thanks."

"Lo kenapa bisa sakit?" Tanya North.

"Nggak tau." Jawab Cameron seadanya, suaranya begitu kecil namun, masih dapat di dengar oleh mereka.

"Muka lo kenapa bonyok Ron? Semalam masih baik-baik aja perasaan?" Pikir Earth, ketika melihat wajah temannya itu.

"Jaegar."

Satu nama itu membuat mereka terdiam sejenak, Jaegar memang makin kesana makin kesini. Tak ada kabar sebulan, tiba-tiba muncul dengan membuat Cameron seperti itu?

"Emang si Jaegar butuh di binasakan kayaknya," seloroh Benua, laki-laki itu duduk disofa single yang berada di kamar Cameron.

"Cara berhentiin si Jaegar hanya satu." Tutur Cameron dengan suara lemahnya.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя