New Version!!!
Cameron King Galaksa, leader dari geng motor generasi ke-3 yang ditakuti seantero sekolah. Apalagi jika bukan Asteroid. Satu sekolah menyebutnya dengan 'kulkas berjalan' laki-laki yang mempunyai hobby futsal dan basket itu kerap terli...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pukul 18.45, keluarga Raga duduk diruang keluarga. Begitupun dengan Rudolph dan Dias, mereka masih berada disana. Mereka sedang berbincang ringan, sedangkan Cameron duduk dengan menatap layar televisi didepannya itu.
"Kalian akan kembali ke Prancis besok Vincent?" Tanya Raga pada pria berambut blode yang sedang duduk disamping Cameron. Vincent, suami dari Arana.
"Iya, besok kami langsung ke Prancis," jawab pria itu. Raga menganggukkan kepalanya mengerti.
"Lona nggak usah ikut ya?" Caesar duduk dikarpet berbulu sembari memperhatikan Alona, yang tengah menyusun lego.
"Iyak." Gadis kecil itu menjawab sembari menganggukkan kepalanya, padahal ia sama sekali tak mengetahui apa yang dimaksud oleh sepupu besarnya itu.
"Kapan ngajak Ale ke Indonesia?" Tanya Caesar pada suami tantenya itu.
"Jika libur nanti, kami akan berlibur ke Indonesia," jawab Vincent.
Rudolph sedari tadi memperhatikan Alona, ia pikir di usianya sekarang ia beberapa bulan lagi akan menimbang cucu.
"Anak sekecil itu." Rudolph membatin, hal itu mengingatkannya pada putrinya yang dulu seusia Alona.
"Papa masih sakit pinggang?" Tanya Vincent pada Saga yang sedari tadi hanya diam memperhatikan cucunya.
Saga yang duduk dikursi kayu mengalihkan pandangannya pada menantunya. "Masih kadang-kadang papa sakit pinggang," jawab Saga, pria itu duduk dengan memegang tongkat diantara dua kakinya yang terbuka.
"Papa cukup istirahat saja, dan melakukan aktivitas seperlunya." Ucap Vincent.
"Kakek itu susah untuk dilarang uncle, malam ini bilang kayak gitu. Besoknya kakek mungkin akan main kuda-kudaan sama Lona," sahut Caesar. Saga memang sering bermain dengan Alona, selama Arana di Indonesia─ gadis kecil itu akan lebih banyak bermain dengan kakek, neneknya.
Dari arah dapur, Zora berjalan menghampiri mereka.
"Iya mah," Cameron beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya, sedangkan yang lainnya kini berdiri hendak mengikuti langkah Zora menuju ruang makan.
"Papa gendong Lona," Vincent mengambil putrinya dari gendongan Caesar.
"Gendong... Gendong... Papa." Suara si kecil itu terdengar lucu hingga membuat mereka ikut tersenyum karena tingkah bocah itu.