ALGORITMA • 11

29.2K 967 12
                                        

Satu pukulan mengenai bartender itu, Cameron baru saja melayangkan pukulannya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Satu pukulan mengenai bartender itu, Cameron baru saja melayangkan pukulannya. Laki-laki itu terlampaui kesal dan tak banyak waktu untuk berbasa-basi.

"Bilang sekarang, atau...." Cameron menggantungkan perkataannya, ia melayangkan tatapan tajam pada laki-laki didepannya itu.

Shhh....

Bartender itu meringis, sepertinya bibirnya terluka akibat pukulan yang kuat itu. Satu pukulan saja dapat membuatnya begini, apalagi jika diserang oleh mereka.

"Gu... Gue ngaku, minuman itu rencana orang yang namanya Jaegar. Gue dibayar untuk ngasih lo minuman itu," ungkap Bartender itu.

"Bagus, gue udah rekam sebagai bukti." Earth menunjukkan ponselnya yang tengah merekam percakapan mereka, jaga-jaga jika Jaegar mengelak.

"Berarti kita nggak usah cek cctv?" Tanya North.

"Nggak usah." Jawab Cameron, perkiraannya tak meleset. Pasti Jaegar yang melakukan hal ini, laki-laki itu akan melalukan segala cara untuk menjatuhkannya. "Balik." Lanjut laki-laki itu, ia lalu melangkah menjauh.

"Kita lepasin lo karena udah ngaku," ujar Caesar. Mereka akhirnya mengikuti langkah Cameron meninggalkan area club.

"Markas." Ucap Cameron, mereka masuk ke mobil masing-masing dan meninggalkan area club menuju markas Asteroid.

Disisi lain, Caramel menatap jengah pada temannya yang setengah jam lalu baru tiba dirumahnya.

"Mel, nongkrong yuk," ajak Gemini.

"Ngapain?"

"Mau tidur Mel, pake nanya lagi. Ya mau belanja lah."

"Malas," tutur Caramel, ia sama sekali tak bersemangat hanya untuk sekedar bergerak keluar.

"Lo mah nggak asik, ayolah. Ya... Ya... Ya."

Gemini mencoba merayu Caramel, ia mengedipkan kedua matanya. Sorot gadis didepannya itu terlihat memohon, Caramel menghebuskan nafas kasarnya. Sepertinya ia butuh udara yang segar, dengan terpaksa ia menganggukkan kepalanya.

"Beneran?" Mata Gemini berbinar-binar, gadis itu memang lebih suka jalan daripada tinggal dirumah.

"Yaaa," jawab Caramel seadanya.

"Yaudah ganti baju, masa lo make baju kayak gitu," celetuk Gemini, Caramel menatap dirinya sendiri. Ia memakai piyama berwarna coklat dengan gambar beruang, gadis itu merotasikan matanya lalu beranjak dari tempat tidur dan mengganti pakaiannya, begitupula dengan Gemini. Tak lupa Caramel memakai masker dan topi berwarna putih senada dengan masker, dan Gemini hanya memakai masker tanpa topi.

(Outfit Caramel)

(Outfit Caramel)

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя