ALGORITMA • 21

29K 972 44
                                        

Caramel memarkirkan mobilnya diparkiran yang menghadap dengan laut, setelah makan tadi ia masih lapar dan ingin makan rujak

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Caramel memarkirkan mobilnya diparkiran yang menghadap dengan laut, setelah makan tadi ia masih lapar dan ingin makan rujak. Setengah jam mencari rujak, namun, tak ia menemukan penjual rujak malam-malam seperti ini, hanya ada mangga muda yang masih utuh.

Huh....

Caramel menoleh melihat kantung mangga itu, yang berada dikursi sampingnya, ia membeli lima buah untuk dimakan nantinya. Sekarang sudah menunjukkan pukul 21.46, masih ada dua jam lebih agar ia menjalankan rencananya. Tangannya menekan tombol disampingnya, hingga kaca mobilnya perlahan turun. Angin malam langsung menerpa wajahnya, membawa aroma segar, suara ombak yang bergulung-gulung terdengar jelas, ritmis, dan rasanya menenangkan, mata Caramel sejenak terpejam menikmati suara ombak itu.

"Nyaman." Gumam Caramel, tempat itu lumayan sepi. Membuatnya tenang, dan nyaman berada disana.

Setelah ujian, ia akan meninggalkan Indonesia dan pulang ke New York. Dimana ayahnya dan kakaknya berada, Caramel akan meninggalkan teman-temannya disini, sedih? Tentu saja, mengingat kurang dari setahun lagi mereka akan lulus dari SMA Cakrabuana. Tiba-tiba saja wajah Cameron terlintas dipikirannya, gadis itu mengerutkan keningnya, lalu menggelengkan kepalanya.

"Kenapa tiba-tiba mikirin dia sih," gumam Caramel, gadis itu menyadarkan dirinya agar tak memikirkan Cameron walaupun hanya sekilas saja. Ia tak ingin lagi berurusan dengan laki-laki itu, cukup sampai malam ini saja ia terlibat dengan Cameron, besok dan seterusnya. Selebihnya ia hanya akan bersikap biasa saja sampai kelulusan tiba.

•••••

Cameron, Caesar, Earth, dan Pasifik, sedang berada di R'billiard. Cameron duduk dengan melihat Caesar, dan Pasifik sedang bermain billiard, sementara Earth berdiri disamping meja billiard sembari memegang sebuah vape, ia sedang menunggu gilirannya. Laki-laki itu mengangkat vapenya ke bibir, menekan tombol kecil di sana sembari menarik nafas dalam kemudian menghirup vape itu. Earth menghebuskan nafasnya, asap putih itu keluar dari bibirnya membentuk sebuah lingkaran-lingkaran kecil yang mengambang di udara.

"Mencuri-curi pandang," tutur Earth, ia menatap dua orang gadis yang tengah melirik kearah mereka dengan malu-malu, meja mereka dan gadis-gadis itu bersebelahan

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

"Mencuri-curi pandang," tutur Earth, ia menatap dua orang gadis yang tengah melirik kearah mereka dengan malu-malu, meja mereka dan gadis-gadis itu bersebelahan.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant