ALGORITMA • 24

38.5K 1.4K 267
                                        

"Jadi si Cameron sakit apaan?" Tanya North sembari memantulkan bola basket kelantai, mereka kini berada di lapangan basket

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Jadi si Cameron sakit apaan?" Tanya North sembari memantulkan bola basket kelantai, mereka kini berada di lapangan basket. Setelah makan di kantin tadi, mereka memutuskan untuk datang kesana.

"Demam maybe, tapi gue bingung kenapa abang gue tiba-tiba sakit. Semalam padahal masih sehat-sehat aja," ungkap Caesar, laki-laki itu berbaring ditempat duduk penonton dengan kedua tangannya dilipat dan dijadikan sebagai bantalan, sementara kaki kanannya dilipat dan diletakkan ditopang diatas lutut. Matanya menatap langit-langit gedung indoor itu.

"Pulang nanti langsung ke apartemennya aja," tutur Benua.

"Tadi pagi...." Gumam Caesar, ia mengingat pagi tadi papanya bilang bahwa teman abangnya yang mengirimkan mereka pesan. Namun, kenapa teman-temannya bertanya soal Cameron. "Bentar," Caesar mengubah posisinya menjadi duduk, ia menatap teman-temannya yang tengah bermain basket.

"Lo pada kenapa nanya gue soal Cameron? Bukannya lo semua udah tau?" Tanya Caesar.

Dukkk....
Dukkk....

"Tau apa?" Tanya Earth balik.

Caesar mengerutkan keningnya. "Siapa yang ngirim chat ke nyokap gue, ngasih tau kalo abang gue sakit?" Pertanyaan Caesar membuat mereka saling menatap satu sama lain.

"Gue nggak apartemennya Cameron semalam, lo tau sendiri kita pisah diperempatan," balas Pasifik.

"Bener, gue juga langsung pulang kerumah semalam." Ungkap Earth.

"Kenapa? Semalam gue ada acara." Tutur North.

Mereka lantas menoleh kearah Benua, laki-laki itu langsung menggunakan kepalanya. "Enggak, gue semalam kelonin si Glory bangsat. Dia nggak mau ditinggalin," tutur laki-laki itu.

"Kalo bukan kalian, terus siapa? Pagi tadi ada yang ngechat nyokap gue make handphonenya si Cameron. Katanya abang gue sakit, gue pikir itu salah satu dari kalian, karena dia bilangnya temen Cameron," jelas Caesar, ia pikir itu teman-temannya.

"Aneh, apa mungkin itu hantu?" Pikir Benua.

"Hantu mana ada yang ngirim pesan," celetuk Earth.

"Lagian aneh banget, masa tiba-tiba ada yang ngechat nyokapnya si Caesar kayak gitu. Kita juga nggak ada yang ke apartemennya si Cameron semalam, mana yang chat ngaku sebagai temennya pula. Mikir boy mikir, itu hantu apa manusia?" Tandas Benua. Mereka menatap laki-laki itu dengan kening mengkerut.

"Ya biasa aja muka lo jir," seloroh Pasifik, bagaimana tidak. Saat mengatakan 'mikir boy, mikir' tangan laki-laki itu langsung menunjuk kepalanya dari samping disertai ekspresi yang sarkas.

"Kebanyakan nonton film hororr lo," lontar Caesar.

"Mending tanya Cameron, nggak mungkin hantu yang ngirim. Kecuali hantunya kayak si Benua," ujar North, Benua melototkan matanya pada temannya itu, masa dirinya disamakan sengan hantu.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora