New Version!!!
Cameron King Galaksa, leader dari geng motor generasi ke-3 yang ditakuti seantero sekolah. Apalagi jika bukan Asteroid. Satu sekolah menyebutnya dengan 'kulkas berjalan' laki-laki yang mempunyai hobby futsal dan basket itu kerap terli...
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
"Malam nanti ngumpul di markas," Ucap Cameron, sebelum benar-benar menarik pedal gasnya menjauh dari teman-temannya yang masih berada diparkiran motor. Sekarang sudah menunjukkan pukul 16.20, setelah kejadian tadi mereka harus menunggu Caramel yang di interogasi oleh pak kepala sekolah, sementara Aurora, Glory, Sera, dan Rachel, di boyong ke kantor polisi.
"Gue pulang." Tutur Benua, laki-laki itu terlihat murung. Tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya, ia lalu menarik pedal gasnya meninggalkan area sekolah. Mereka menatap kepergian Benua dengan nafas berat.
"Benua butuh waktu." Ucap Gemini.
"Bener, gue masih nggak nyangka sama Aurora." Sambung Sea.
"Gue lega karena Glory si cewek gatel itu dapet ganjarannya, tapi satu sisi Aurora...." Embun menggantungkan perkataanya.
"Berarti waktu itu gue liat dia di mall bukan sama bokapnya dong." Sahut Earth. Mereka langsung menoleh kearah laki-laki itu.
"Maksudnya?"
"Setahun yang lalu, gue sama keluarga gue jalan-jalan ke mall. Gue liat si Aurora, gue kira bokapnya." Jelas Earth, kejadian itu sudah lama.
"Bukannya si Aurora sering ma lo berdua Mbun?" Tanya Pasifik.
"Jarang, soalnya dia kebanyakan sibuk. Jadi kalo maen sama si Sea aja nih," jawab Embun, hal itu jauh sebelum ada Caramel dan Gemini.
"Jangan-jangan yang ngasih tau Glory soal Caramel itu Arran, adalah Aurora." Lontar Gemini.
"Maksud lo, Glory tau?" Tanya North.
Gemini menganggukkan kepalanya. "Caramel sendiri yang bilang ke gue, dia sampe curiga mereka bertiga, Aurora, Embun, Sea, ternyata orangnya Aurora sendiri."
"Parah banget si Aurora, nyesel baru tau sifatnya sekarang." Celetuk Sea.
"Pulang, bukan ngobrol." Sahut Caesar, laki-laki itu sudah berada di atas motornya sembari memakai helmnya. "Jangan lupa ketemu di markas." Setelah mengatakan itu, Caesar menjauh dari mereka.
Yang lainnya juga akhirnya membubarkan diri, dan pulang ke rumah masing-masing.
•••••
Disisi lain, motor Cameron memasuki pekarangan sebuah rumah bercat putih.
"Ini alamatnya?" Tanya Caramel pada Cameron, laki-laki itu melepas helmnya lalu menganggukkan kepalanya, sembari melepaskan helm gadis itu.