ALGORITMA • 15

29.5K 941 18
                                        

Lapangan indoor SMA Cakrabuana cukup ramai disore ini, bagaimana tidak

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Lapangan indoor SMA Cakrabuana cukup ramai disore ini, bagaimana tidak. Anak-anak basket disekolah mereka tengah berlatih untuk turnamen antar sekolah tahun ini, selain pelatih olahraga, Cameron sang mantan kapten tim basket, juga ikut melatih mereka. Siapa yang tak akan melewatkan hal itu, melihat para cowok-cowok tampannya SMA Cakrabuana.

"Bagus... Bagus, tetap fokus." Sahut coach . "Semoga tahun ini, sekolah kita menang lagi." Lanjut pria itu.

"Pasti coach," balas Cameron dengan yakin.

"Adem banget liat Cameron," ujar Glory, gadis itu tak akan pernah melewatkan hal-hal yang bersangkutan dengan laki-laki itu.

"Caesar aja cakep, apalagi si Cameron. Jadi pengen liat keluarganya kayak gimna. Pasti cakep-cakep," tutur Rachel. Saat ini mereka sedang duduk dibangku penonton.

"Gue pernah liat bapaknya si Cameron," ungkap Sera. Glory dan Rachel, lantas menoleh kearah gadis itu.

Glory menaikkan sebelah alisnya. "Kapan?" Tanya gadis itu.

"Waktu kelas dua, Cameron sama Caesar dijemput. Bapaknya tuh tinggi, make kemeja putih, celana kantoran, cakep banget sumpah, kayak sugar daddy gitu." Sera mengingat jelas wajah pria yang tampan keluar dari mobil. "Awalnya gue kira dia sodaranya Cameron sama Caesar, pas si Caesar manggil dia papa, gue kaget. Ternyata bapaknya, aaa rasanya pengen jadi pelakor."

Plakkk....

"Goblok!" Rachel memukul punggung Sera dengan pelan.

"Gue yakin sih, mertua gue cakep. Orang anaknya aja cakep. Makanya, kalo gue nikah sama Cameron, pasti anak-anak gue sama dia cakep." Ucap Glory, membayangkan Cameron dan dirinya mempunyai anak yang ganteng dan cantik, pasti seru.

"Ingat, dia nggak suka sama lo."

Glory hampir saja terjungkal kedepan, saat mendengar kenyataan itu, perkataan Sera membuat khayalannya hancur seketika.

"Nggak! Gue maunya sama Cameron. Gue yakin, suatu saat nanti dia luluh dan jatuh cinta ke gue."

"Gue ramal. Cameron nggak akan luluh."

"Sialan lo!"

Disisi lain Caramel dan Gemini, sedang berada diperjalanan menuju mall. Sekalian berjalan-jalan disana, untuk sekedar cuci mata. Tak butuh waktu lama, mobil itu memasuki basement mall.

"Yuk."

Keduanya keluar dari dalam mobil, Caramel memakai topi berwarna pink. Caramel dan Gemini berjalan menuju lantai satu mall.

"Kemana dulu? Wig apa gramed?" Tanya Gemini.

"Wig dulu," jawab Caramel. Gemini menganggukkan kepalanya, mereka menaiki eskalator menuju lantai dua.

"Lo tau dimana?" Tanya Gemini.

"Nggak."

Cihh...

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant