ALGORITMA • 39

30.7K 1K 57
                                        

Kalandra, Ganesa, dan Keegan, kini berada dirumah sakit─ tepatnya diruang rawat Jaegar

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Kalandra, Ganesa, dan Keegan, kini berada dirumah sakit─ tepatnya diruang rawat Jaegar. Beberapa anak Tiger sudah pulang lebih dulu, mereka menatap Jaegar yang terbaring disana.

"Gue rasa Jaegar bakalan sembuh agak lama, mungkin seminggu," ujar Keegan.

"Kita harus buat perhitungan sama anak-anak Asteroid, apalagi ke yang namanya Cameron," kata Kalandra.

Ganesa yang sedang bersandar disofa dengan minuman kaleng ditangannya lantas menoleh. "Gimana caranya? Lo tau kan asteroid lebih unggul dari Tiger," lontar Ganesa.

Tak dipungkiri mereka lebih unggul, apalagi anggotanya semakin banyak. Mungkin kini anak asteroid sudah hampir seribu orang, bagaimana tidak! Asteroid adalah geng turun temurun hingga 3 generasi. Maka maka dari itu, anggotanya pun semakin tak terhitung, dan Tiger masih kalah jauh anggotanya.

Kalandra juga membenarkan perkataan Ganesa. Namun, itu bukan penghalang untuk membalas apa yang dilakukan Cameron terhadap Jaegar.

"Crabines," ujar Kalandra. Ganesa, dan Keegan menatap laki-laki itu dengan kening mengkerut.

"Crabines?" Ulang Keegan.

"Ya, Crabines, dia bisa bantu kita buat bales asteroid," jelas Kalandra.

"Lo gila ya? Crabines itu nggak pernah ikut campur masalah geng lain, dan gue yakin Logan nggak akan mau anggotanya ngebantu Tiger."

"Dan mereka tuh di Bandung bukan jakarta," lanjut Keegan.

"Tapi anggotanya sebagian di jakarta nggak sih?" Tanya Ganesa.

"Tenang aja, Crabines akan bantuin kita. Gue kenal sama ketuanya," ungkap Kalandra. Laki-laki itu tersenyum miring melihat kedua temannya.

"Maksud lo Logan?" Tanya Ganesa lagi.

"Bener, Logan Geovani Lexander."

•••••

"Cameron."

Caramel mundur selangkah ketika Cameron berjalan cepat kearahnya, tatapan laki-laki itu dingin menusuk hingga jantungnya.

"What are you doing here Caramel?" Tanya Cameron, saat laki-laki itu sudah berada tepat didepan gadis itu, jantung Caramel berdetak dengan cepat.

"Are you crazy?"

"A... Aku hanya─"

"Hanya? Hanya apa hem? Nyari apa disini? Biar apa lo disini?" Cecar Cameron, ia marah ketika mendapat laporan dari Rio. Bahwa Caramel berada di club, untuk apa gadis itu pergi ketempat itu.

Caramel sama sekali tak menjawab, ia terlalu kaku dan syok melihat Cameron ada disini. Keterdiaman gadis itu membuat Cameron geram sendiri, ia bukanlah laki-laki yang sabar dan hanya didepan gadis itu ia mencoba menahan kesabarannya yang siap meledak. Namun, laki-laki itu bisa sewaktu-waktu kelepasan jika sudah di ambang batas.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora