New Version!!!
Cameron King Galaksa, leader dari geng motor generasi ke-3 yang ditakuti seantero sekolah. Apalagi jika bukan Asteroid. Satu sekolah menyebutnya dengan 'kulkas berjalan' laki-laki yang mempunyai hobby futsal dan basket itu kerap terli...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dua minggu kemudian....
Bukk.... Bukk.... Bukk....
Cameron meninju samsak didepannya, sudah dua jam ia berada disana. Keringat membasahi tubuhnya─ orang gila mana yang dua jam menghabiskan waktu diruangan gym dengan hanya memukul samsak.
Bukkk.... Bukkk.... Bukkk....
Laki-laki itu kembali memukul samsak dengan keras, setelah enam pukulan─ Cameron berhenti, ia melepas sarung tinjunya dan berjalan menuju meja yang berada dipojok ruangan. Laki-laki itu mengambil botol air mineral dan membuka tutupnya.
Glekk.... Glekk.... Glekk....
Suara itu terdengar ketika Cameron meminum air itu, laki-laki itu menyeka sudut bibirnya yang basah. Dadanya naik turun karena lelah, tatapan matanya menatap cermin besar yang berada diruangan itu.
Krekk....
Botol kosong itu seketika penyok ketika Cameron menggenggamnya dengan kuat. Ia lalu melempar botol itu sembarangan, langkah kakinya berjalan keluar dari dalam ruangan. Laki-laki itu masuk ke dalam kamarnya, sekarang sudah menunjukkan pukul 18.45, setelah kejadian dua minggu yang lalu. Malam ini akan ada acara pertunangan antara Caramel dan Kalandra, Cameron masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Beberapa menit kemudian, Cameron keluar dari dalam kamar mandi, bersamaan dengan itu suara ketukan pintu membuatnya berhenti mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.
"Masuk."
Klekkk.....
Caesar membuka pintu kamar Cameron, ia masuk ke dalam.
"Ini nggak bahaya?" Tanya Caesar pada saudaranya itu.
Cameron melanjutkan aktivasinya, ia berjalan menuju lemarinya. "Kita liat aja nanti." Jawab Cameron.
Caesar menghebuskan nafas kasarnya, mau tak mau ia juga masuk ke dalam rencana laki-laki itu. "20.00." ujar Caesar. Cameron menghentikan tangannya yang sedang meraih bajunya, ia kemudian menoleh. "Semuanya udah di siapkan, termasuk untuk membungkam Kalandra." Lanjut Caesar.
"Oke, 19.30." Balas Cameron, Caesar kemudian menganggukkan kepalanya.
"Gue keluar dulu."
Setelahnya, Caesar kemudian keluar dari dalam kamar, Cameron menatap kepergian adiknya dengan tatapan tak terbaca.
•••••
Disisi lain, tepatnya dirumah Bianca. Beberapa dekorasi sudah sedang di persiapkan, Caramel berada di dalam kamar dan gadis itu di larang untuk keluar. Pikiran Caramel melayang jauh pada pertemuannya dengan Kalandra beberapa waktu yang lalu.
FLASHBACK ON....
Caramel mengajak Kalandra bertemu di taman malam itu, keduanya duduk canggung meskipun hari-hari Kalandra mengirimnya pesan.