ALGORITMA • 54

29.7K 1.1K 106
                                        

Caesar menghebuskan nafas kasarnya, ia menatap gedung-gedung tinggi dari dalam mobil, di belakang mobil mereka, ada mobil North

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Caesar menghebuskan nafas kasarnya, ia menatap gedung-gedung tinggi dari dalam mobil, di belakang mobil mereka, ada mobil North.

"Bingung gue mau ngomong apaan sama bokapnya Caramel." Tutur Caesar, dan dapat darimana mereka nomor handphone pria itu.

"Lo aja bingung apalagi kita, paling bingung ngambil darimana nomornya bokapnya si Caramel." Ujar Benua.

"Kerumahnya aja," sahut Pasifik yang sedang mengemudi.

"Lo gila?" Benua yang duduk di samping kemudi lantas menoleh kearah temannya itu.

"Biar dia lebih percaya sama kita." Ungkap Pasifik.

"Caranya?" Tanya Caesar, ia beralih menatap Pasifik.

"Ikutin gue aja, dan hubungin si North sama Earth, kita ke rumahnya Caramel. Nanti pasang wajah-wajah panik," jelas Pasifik, jika Cameron menyuruh mereka berbohong. Maka, mereka akan mengikuti skenario laki-laki itu.

Disisi lain keluarga Caramel sedang menunggu kabar dari Kalandra dan bawahan Rudolph. Dan mereka saat ini sedang duduk di sofa ruang tengah dengan cemas. Orangtua Kalandra sudah pulang, ini akan memakan waktu yang lama jadi mereka hanya bisa berharap Caramel akan segera di temukan.

"Siapa yang menculik adikku," gumam Dias, sembari menatap keluar jendela. Ia berdiri disana, dengan perasaan yang gelisah.

Bianca terdiam sejenak, ia memikirkan orang yang menculik keponakannya itu.

"Apa Caramel mempunyai musuh?" Tanya Andrew, Bianca menoleh kearah suaminya.

"Tidak," jawabnya. "Tapi, mungkinkah yang menculik Caramel adalah anak dari keluarga Galaksa?" Pernyataan itu membuat mereka menatap kearah wanita itu.

"Bocah ingusan itu?" Tanya Dias, ia membalikkan tubuhnya menatap mereka.

"Iya, aunty rasa dia yang me—"

Suara mesin mobil terdengar, perkataan Bianca terhenti. Rudolph langsung beranjak dan berjalan keluar rumah, berharap itu adalah Caramel, pria itu menatap kedua mobil yang berhenti di depan sana. Keningnya mengenyit ketika melihat beberapa laki-laki keluar dari dalam mobil, wajah mereka terlihat panik.

"Om, benar Caramel di culik?" Tanya Pasifik, Dias menaikkan sebelah alisnya.

"Siapa kalian dan bagaimana kalian tau jika adikku di culik?" Tanya Dias menyelidik.

"Saya adiknya Cameron om, om ingat saya? Tanya Caesar pada pria itu, dengan ragu Rudolph menganggukkan kepalanya. "Kita kesini untuk mastiin om, soalnya Caramel tadi tiba-tiba nelfon abang saya, suaranya kedengaran panik dan ada suara orang lain disampingnya." Jelas Caesar.

Tentu saja perkataan mereka membuat keluarganya terkejut. "Dimana Caramel sekarang?" Tanya Rudolph dengan rahang mengeras, hingga urat-urat lehernya terlihat. Sementara Dias mengepalkan kedua tangannya.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Where stories live. Discover now