Chapter XXIV (Puzzle VS Compromise)

1.9K 162 10
                                    

"Jaehyun, kapan kira-kira kasus penyekapan putra bungsu Keluarga Seo dapat diselesaikan?"

Jaehyun yang sempat memainkan sebuah pulpen di jemarinya lantas menghentikan aksinya itu dengan meletakkannya di atas sebuah dokumen bercap confidential. Jaehyun tidak segegabah itu untuk langsung menjawab pertanyaan dari seorang pria paruh baya yang sangat berpengaruh besar dalam hidupnya. Siapa lagi kalau bukan mantan pimpinan Keluarga Jung terdahulu alias Abeoji-nya sendiri?

"Lima tahun sudah berlalu semenjak kejadian itu," ucap Sang Abeoji lagi, "Kau tahu, dengan tidak segera terselesaikannya kasus ini, nama baik dari Keluarga Jung sangat dipertaruhkan?" lanjutnya sambil menyondongkan tubuhnya ke arah Jaehyun dengan kedua tangan yang menyangga tubuhnya di atas meja, "Apa kau yakin Minhyung pantas menjadi penerusmu? Atau aku yang salah memilihmu menjadi penerus?"

Jaehyun berusaha mempertahankan raut stoik miliknya meski emosinya mulai terpancing oleh perkataan Sang Abeoji yang provokatif tersebut. Bagaimanapun, Jaehyun sangat paham bila amarah sesaat tidak akan menghasilkan apapun. Yang Jaehyun butuhkan sekarang adalah bagaimana caranya Ia bisa membalas perkataan Sang Abeoji dengan kepala dingin.

Beruntungnya, kepala Jaehyun dengan cepat dapat diajak bekerja sama hingga sebuah ide cemerlang tampak terlintas di otaknya.

"Abeoji, apakah kau bersedia bertaruh denganku?"

Sang Abeoji sempat terdiam sejenak sebelum terbahak di detik berikutnya.

"Apa ini? Kau sedang menantangku, Jung Jaehyun?"

Bukannya merasa gentar, Jaehyun malah tersenyum tipis.

"Jika Minhyung bisa menyelesaikan kasus ini sebelum akhir tahun, aku ingin agar Abeoji tidak lagi menyampuri urusan dan apapun itu keputusan yang akan diambil oleh Minhyung setelahnya. Jika gagal—"

"Aku akan mencoret nama kalian dari daftar pewaris dan menggantikannya dengan yang lain, bagaimana?"

Sepasang Ayah dan Anak tersebut sempat bertatapan dengan dingin sebelum Jaehyun memecahkan keheningan yang ada dengan seringai tipis di bibirnya.

"Deal."

Berbeda dengan Jaehyun, ekspresi wajah dari Sang Abeoji tampak tidak senang dan tidak puas. Meski demikian, Ia tetap melangkahkan kaki menjauh dari Jaehyun menuju ke arah satu-satunya pintu yang ada di ruang tersebut.

"Aku harap kau tidak akan menyesal dengan keputusanmu ini, Jung Jaehyun."

Bersamaan dengan langkah Sang Abeoji yang meninggalkan ruang kerjanya itulah, seringai Jaehyun malah semakin melebar.

"Aku harap kau masih bertahan hidup setelah semua ini, Abeoji."

***

Sesuai dengan kesepakatan bersama, tepat pada sabtu petang hari ini, kerja kelompok yang setiap minggu sudah menjadi rutinitas anggota inti dari Eclipse dan Godlike akan dilaksanakan di rumah Jaemin. Oleh sebab itulah, pada siang hari yang lumayan terik, Haechan sengaja mampir ke perpustakaan kota untuk meminjam beberapa buku yang sekiranya diperlukan bagi bahan presentasi mereka. Haechan memang tidak bisa menampik jika ada kalanya buku digital masih belum bisa mengantikan rasa dan aroma dari buku fisik yang selalu disukainya.

Dengan suasana perpustakaan yang lumayan sepi, Haechan sengaja menelusuri seluruh rak buku yang ada dalam kategori musik. Sekitar tiga buku tebal tampak menghiasi tangan kiri Haechan di sela-sela kesibukannya mencari buku terakhir yang belum kunjung juga Ia temukan. Sungguh Haechan merasa kebingungan karena jarang sekali Ia kesulitan mencari buku yang diinginkannya, sebab Haechan lumayan mengenal beberapa letak buku yang ada di perpustakaan ini saking seringnya Ia datang berkunjung.

ReverseWhere stories live. Discover now