Festival Tahunan Sekolah telah dimulai.
Seakan menjadi pembuka yang begitu manis bagi kehadiran Haechan, yang kini terlihat berdiri di dekat panggung bersama Mark, Chenle dan Jisung walau dalam kondisi agak sedikit berdesakan. Sebuah kondisi yang lumayan membuat Jaemin dan Jeno merasa kesulitan ketika berusaha menerobos kerumunan, setelah sempat menghilang sejenak demi membeli berbotol minuman untuk mereka semua.
"RENJUNIEEE!!!"
"RENJUN AH!!!"
"RONJON SSI!!!"
"AIIIGO!!!"
"KIYOWOOOK!!!"
Ketika pada akhirnya mereka berdua berhasil bergabung dengan para sahabat mereka, entah itu Jeno maupun Jisung hanya bisa saling terkekeh satu sama lain, usai menemukan betapa hebohnya Chenle, Haechan, Mark maupun Jaemin saat menyoraki Renjun yang kini sedang berdiri di atas panggung di dampingi oleh seorang gadis berparas manis.
Bukan tanpa alasan mengapa Renjun menjadi satu-satunya dari mereka bertujuh untuk berdiri di atas panggung.
Masih ingat kalau Renjun sebelumnya telah ditumbalkan untuk menjadi MC?
Pada akhirnya penumbalan tersebut memang terlaksana. Meski dalam prosesnya Renjun benar-benar nyaris menangis, karena banyaknya Run Down acara yang setidaknya harus Ia kuasai alurnya dalam seminggu. Benar-benar beban hidup membagongkan yang sempat membuatnya mental breakdown.
Ugh.
Ugh.
Entahlah.
Renjun malah berpikir kalau tugasnya menjadi agen rahasia lebih membuat kejiwaannya sedikit tenang, dibandingkan menghadap pada lautan manusia yang fokusnya benar-benar tertuju ke arah panggung.
Tapi ya masa sih Renjun demam panggung?
Renjun rasa tidak. Terlebih saat Ia tidak mampu menahan senyumnya yang bercampur malu, oleh karena kehebohan keenam sahabatnya yang meneriaki namanya dari bawah panggung.
Uh.
Tapi meski begitu, Renjun bersyukur karena keenam sahabatnya benar-benar mendukungnya menjadi MC secara totalitas, sehingga Ia tidak memiliki alasan selain memberikan kemampuan terbaiknya sebagai pembawa acara kali ini.
Mark, Haechan.
Jeno, Jaemin.
Jisung, Chenle.
Jangan khawatir.
Renjun benar-benar akan mengguncangkan panggung demi suksesnya Festival Tahunan Sekolah kali ini. Sehingga keenam sahabatnya itu tidak perlu khawatir berlebihan terhadapnya, sekaligus memanfaatkan momen ini untuk berkencan dengan pasangan masing-masing.
Yah.
Mari bersenang-senang.
***
"Di luar dugaan, sepertinya Injunie benar-benar menikmati perannya sebagai MC?"
Kini dalam kondisi terpisah lumayan jauh dari kerumunan panggung, celetukan dari Haechan tersebut lantas membuat Mark terkekeh seketika. Apalagi ketika refleks matanya langsung teralih ke arah panggung di atas sana, dimana Renjun sedang terlihat mewawancarai sang vokalis band yang baru saja tampil dengan anggotanya yang lain. Dilihat dari bagaimana Renjun yang terlihat begitu ceria saat melakukan tugasnya itulah, bukan hal yang mengherankan jika Haechan sampai berkomentar demikian.
"Kekhawatiran kita sebelumnya sia-sia kalau begitu kan?" balas Mark setelahnya.
Giliran Haechan yang tertawa geli.
YOU ARE READING
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...
