Chapter XXXVI (Support & Action)

1.5K 165 4
                                    

Mark tidak menyangka pada akhirnya Ia benar-benar tidak bisa lepas dari lingkaran setan berupa sandiwara yang sama sekali tidak berniat Ia ciptakan. Berawal dari ketakutannya dalam bersikap lantaran tidak mau memancing ingatan-ingatan Haechan itulah, Mark memang sengaja bersikap sopan dan formal pada sang pudu sebagai kamuflase. Tidak hanya itu, melalui sikap "manis"nya itu Ia berharap mampu memberi kesan baik kepada Haechan agar kemungkinan bagi sang pudu untuk menerima pernikahan ini semakin besar. Mana Ia tahu kalau hal tersebut malah membuat Haechan jadi salah paham sampai mencurigai dirinya sedang merencanakan sesuatu yang tidak-tidak.

Oleh sebab itulah, Mark yang tidak bisa lagi mempertahankan kamuflasenya pun tidak punya pilihan selain bertingkah brengsek sesuai dengan identitas Mark Lee yang selama ini Haechan kenal. Bahkan masih teringat jelas di benak Mark betapa brengsek sikapnya yang langsung mencium Haechan hingga membuat pudunya tampak kewalahan seperti tadi. Padahal niat Mark hanya ingin memberi sedikit pelajaran pada sang pudu agar tidak sembarang memikirkan teori konspirasi apapun itu yang terlalu membagongkan tentangnya. Sungguh, Mark hanya terlewat khilaf lantaran tidak mampu menahan keterpesonaannya pada penampilan Haechan yang begitu memukau malam ini.

Lagipula dibandingkan semua itu, Mark benar-benar tidak menduga jika ciuman dan perdebatan yang sempat terjadi di antara mereka akan berakhir dengan pernyataan cintanya pada Haechan secara tidak langsung. Mark sedikit menyayangkan hal tersebut lantaran di dalam benaknya, Ia ingin sekali menyatakan perasaannya pada Haechan dengan cara yang lebih baik, di waktu yang tepat dan di suasana yang lebih pantas. Namun apa daya, Mark lumayan terpancing dengan reaksi Haechan lantaran meragukan perasaan cintanya kepada sang pudu yang sempat terpendam namun selalu mati-matian Ia jaga sampai sekarang dan seterusnya.

Namun Mark merasa sedikit lega saat mengetahui cara yang Ia gunakan untuk menyampaikan perasaannya pada Haechan tadi tidak memicu ingatan sang pudu. Sungguh Mark tidak bisa membayangkan hal mengerikan macam apa yang bisa terjadi seandainya kondisi Haechan tiba-tiba menjadi buruk karena ingatan sang pudu yang terpicu. Bukan tanpa alasan Mark sangat mengkhawatirkan hal ini, sebab sebelum peristiwa lima tahun lalu terjadi, bahkan sampai saat ini pun Mark masih mengingat jelas bagaimana Ia selalu mendendangkan perasaan cintanya pada Haechan secara gamblang saat mereka berkesempatan menghabiskan waktu bersama.

Meski demikian, jujur Mark agak terkejut dan berdebar saat mendapati respon Haechan yang terdiam dengan wajah memerah padam oleh karena ekspresi gugup yang menghiasi wajahnya. Tanpa kata-kata pun, dari bahasa tubuh Haechan tersebut Mark tahu kalau sang pudu benar-benar telah jatuh kepadanya; walau Ia kurang yakin seberapa besar perasaan Haechan saat ini padanya. Yang jelas, berkat reaksi tersebut Mark nyaris kembali memagut bibir Haechan ke dalam ciuman lainnya andaikata suara dari Taeyong yang memanggil mereka untuk segera kembali ke dalam rumah demi menikmati hidangan makan malam tidak menginterupsi indera pendengarannya.

"Baby Bear, aku dengar kau terlihat sangat menikmati jalan-jalan singkatmu dengan Mark di rumah kami? Bahkan gara-gara itu, pelayan kami sampai tidak berani memanggilmu untuk makan malam."

Suara dari Sang Appa yang mendadak terdengar di telinganya itu lantas membuat lamunan Mark buyar seketika. Bahkan gara-gara itu, secara refleks Mark melirik ke arah Haechan yang kini tampak membeku dengan wajah yang kembali merona. Hal tersebut lantas membuat Mark terkekeh dalam hati saat pikirannya menebak-nebak maksud dari perkataan Taeyong yang sengaja membawa topik jalan-jalan singkat mereka ke meja makan seperti sekarang.

Sungguh, sebenarnya Mark sedikit heran ketika mendapati Sang Appa lah yang memanggil mereka dari kejauhan untuk makan malam.

Jangan bilang semua itu terjadi karena para butler dan bodyguard di rumahnya tidak ada yang berani mengganggu "kegiatan manis" mereka di taman belakang rumahnya tadi?

ReverseWhere stories live. Discover now