"Apa ini? Belum juga satu jam berlalu, kau sudah muncul lagi di hadapanku?"
Masih di malam yang sama, Mark yang secara mendadak muncul dari balik jendela beranda kamar Ten pun, terlihat tak menghiraukan sindiran Sang Master. Sebab, Ia lebih terfokus untuk mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, sebelum memutuskan untuk berjalan mendekat pada Ten yang tampak terduduk tenang di sofa.
"Kupikir kau akan butuh waktu seharian penuh untuk mengendalikan emosimu?"
Ten kembali berucap dengan santai, seraya tetap memusatkan pandangannya pada tablet di tangannya.
"Xiaojun dan Jisung?" balas Mark malah bertanya; sengaja tidak menanggapi sarkasme Sang Master untuk kesekian kalinya.
Ten lantas terkekeh.
"Jisung langsung membawa Xiaojun ke kamarnya setelah kau pergi."
"Oh."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"Untuk apa kau masih ada di kamarku?"
"..."
"Kau mengganggu pemandangan, tahu?"
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"Master."
"Apa?"
"..."
"..."
"Apa Master... benar-benar serius... mempercayai perkataan Xiaojun tentang Konglomerat Huang yang suka meniduri sembarang wanita?"
"Apa ini? Sejak kapan kau jadi mengurusi kehidupan ranjang orang lain?"
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"Master, aku hanya..."
"..."
"Mungkin tidak hanya aku."
"..."
"Hyuckie, Nono dan Nana... bahkan Jisung sekalipun."
"..."
"Kami... sepertinya tidak sanggup menerima kenyataan."
"..."
"Master... aku hanya merasa..."
"..."
"...semua ini sangat tidak adil untuk Renjun."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
"..."
YOU ARE READING
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...
