Chapter LXXXV (Sacrifice)

870 92 22
                                    

"Kenapa sampai sejauh ini?"

Itu adalah pertanyaan dari Hendery yang sedang memakai aliasnya sebagai Ruby, kepada Haechan yang hanya bisa mengusak surai bergelombang madu miliknya dengan begitu frustasi.

Jika dihitung-hitung, hari ini memang tepat tiga minggu semenjak Lucas menyatakan kepada pihak keluarganya maupun SSIA, bila Haechan masih akan Ia sekap, sampai pada akhirnya Keluarga Seo rela menyerahkan seluruh harta benda yang mereka miliki, termasuk kepemilikan Seo Resources Group kepadanya.

Sebuah permintaan yang diotaki kembali oleh Haechan, yang tentu saja tidak akan serta-merta dituruti oleh seluruh Keluarga Besar Seo, apalagi kala itu Haechan belum dinyatakan sebagai satu-satunya keturunan yang akan mewarisi semua itu.

Sedikit miris, tapi sangat dimakhlumi oleh Haechan.

Sebab jika Haechan berada di posisi Harabeoji-nya, maupun Johnny yang seandainya tidak mengetahui skenario macam apa yang sedang Ia mainkan, pastinya akan berpikir berulang kali untuk melakukan barter tersebut, di saat Keluarga Seo saat ini memiliki dua pewaris sekaligus.

Iya.

Kalau Haechan mati, masih ada Hendery yang akan mewarisi semua itu kan?

Sedikit kejam, tapi begitulah dunia bekerja.

Sebuah celah, yang tentunya dimanfaatkan Haechan untuk mengulur waktunya lebih lama dalam menuruti permintaan calon adik iparnya alias Sungchan untuk berlatih semampu yang Ia bisa, sekaligus menggali lebih dalam lagi segala informasi yang mungkin saja masih disembunyikan oleh SSIA.

Seperti; siapa sebenarnya oknum dibalik pembuangan Sungchan dari silsilah Keluarga Jung, maupun orang yang bertanggung jawab akan Project X yang sampai sekarang pun masih menjadi misteri bagi mereka?

Setidaknya hal tersebut yang sempat dipikirkan oleh Haechan, sebelum kemunculan Hendery lumayan mengejutkannya ketika secara mendadak kakak membagongkannya satu itu menyerang Sungchan yang sedang berlatih tanding dengan Lucas.

Atau menyerang keduanya?

Lantaran pergerakan secepat kilat dari Hendery benar-benar nyaris saja membanting Sungchan maupun Lucas secara bersamaan ke tanah lapang, andaikata Haechan tidak segera bergabung ke dalamnya untuk menghentikan tingkah ababil dari satu-satunya saudara kandungnya tersebut.

Itu adalah cerita sekitar satu jam yang lalu, ketika pada akhirnya Haechan mampu menenangkan Hendery yang nyaris mengamuk untuk menghabisi teman sepermainannya sendiri—Lucas—maupun sosok asing yang Ia pikir adalah otak dari penyekapan Haechan—Sungchan.

Maka dari itu, di saat Haechan telah meluruskan segala kesalahpahaman yang ada tanpa menceritakan secara menyeluruh tentang skenario palsu yang Ia buat sendiri, bukan hal yang mengherankan jika Hendery melontarkan kalimat pertanyaan seperti tadi diiringi kedua alisnya yang saling tertaut erat; tidak habis pikir.

Sebuah reaksi, yang membuat Haechan memutuskan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

"Karena aku mencintai Hyungie, dan aku ingin membuatnya bahagia."

"Apa maksudmu, bucin sialan?!"

Ekspresi frustasi milik Haechan lantas berubah menjadi kekehan geli di detik berikutnya, bertepatan dengan dengusan dari Hendery saat mengakhiri perkataannya dengan nada sangat kesal.

"Little Sun, berhenti bermain-main denganku."

Bukannya merasa takut, Haechan malah memperkeras suara kekehannya.

"Hyung sendiri kenapa repot-repot ingin menyelamatkanku?" tanya Haechan dengan nada sing a song, "Baru tiga bulan lebih kau kabur dari rumah, lho. Apa dunia luar memang sekejam i—"

ReverseWhere stories live. Discover now