Chapter LXXIV (Dilemma)

974 108 17
                                    

"Dia?"

"Jangan pura-pura tidak tahu, Hyung," balas Haechan diiringi dengusan tidak habis pikir, "Bukannya kau sendiri yang melatihnya?"

Lagi-lagi Lucas hanya bisa terkekeh di tengah-tengah menuruti arahan navigasi mobil yang ada pada layar kecil di hadapannya.

"Kalau bukan karenamu, mana mau aku?" ucap Lucas, "Begundal satu itu bahkan tidak ada niatan untuk menyelamatkanku dari kandang SSIA," lanjutnya sambil menahan kesal, "Benar-benar kurang ajar sekali bocah yang kau pungut itu."

"Apa-apaan?" keluh Haechan turut merasa kesal, "Kalau aku jadi dia, aku juga tidak akan menyelamatkanmu yang sedang kabur dari Jungwoo hyung."

"Ha? Sedang membual apa kau?" balas Lucas dengan nada tidak terima, "Apa kau mendadak amnesia bahkan setelah membawaku lari dari SSIA seperti tadi?" lanjutnya mendadak emosi, "Dan berhenti membawa-bawa nama Jungwoo hyung untuk memojokanku."

"Ho? Apa ini? Kau merasa terpojok?" ucap Haechan diiringi seringai.

"Ck. Berhenti mengalihkan pembicaraan," pungkas Lucas final.

Haechan hanya bisa terkekeh penuh kemenangan, sebagai pengiring yang sebenarnya tidak begitu Lucas sukai, ketika mobil yang mereka tumpangi pada akhirnya memasuki halaman lumayan luas dari sebuah mansion yang terasa asing baginya. Sebuah penemuan yang tentunya membuat Lucas refleks menoleh pada Haechan, bertepatan dengan suara mesin mobil yang telah menghilang sepenuhnya tertelan kesunyian dini hari.

"Aku kira kita akan ke Underground?" tanya Lucas dengan nada sedikit bingung.

"Terlalu riskan," balas Haechan seraya melepas sabuk pengaman yang melingkari tubuhnya, "SSIA pasti menyebar mata-mata di sana."

"Hm, masuk akal," ucap Lucas turut melepas sabuk pengamannya, "Tapi rumah siapa ini?"

Baru saja Haechan hendak menjawab, mendadak terdengar suara ketukan dari jendela kaca mobil dari luar. Hal tersebut membuat Haechan mengurungkan niatnya lantaran refleksnya langsung menoleh keluar; hanya untuk mengukir senyum manis setelahnya usai menemukan siapa gerangan kah yang telah menunggunya hingga membuatnya bergegas keluar dari mobil.

"Hyung!"

"Lele!"

Haechan bahkan terlihat turut mengencangkan pelukannya pada Chenle yang terlebih dahulu menghambur padanya dengan gerik bahagia.

"Syukurlah Hyung baik-baik saja! Aku benar-benar mengkhawatirkan Hyung!"

Haechan tergelak.

"Kalau boleh jujur aku lumayan deg-degan," aku Haechan sambil merenggangkan pelukannya, "Sudah lama sekali rasanya tidak merusuh seperti tadi," lanjutnya, "Kau sendiri bagaimana?"

"Aman Hyung," balas Chenle, "Renjun hyung berkata kalau dia akan mengunjungi Mark hyung bersama Jaemin hyung hari ini," jelasnya, "Dan aku akan ikut dengan mereka untuk memastikan kondisi Mark hyung."

Haechan tersenyum tipis.

"Gomawo..." balasnya seraya menepuk kepala Chenle.

"Cupcake!"

Dan panggilan dari Johnny setelahnya dari arah pintu, seakan menyadarkan Haechan maupun Chenle untuk bergegas masuk ke dalam mansion yang sebenarnya telah resmi menjadi salah satu dari markas mereka. Sebuah tindakan yang membuat Lucas merasa cengo seketika lantaran ditinggalkan begitu saja oleh Haechan.

Ya maksud Lucas,

Mana tanggung jawab "mantan musuh"nya itu setelah membawanya lari dari SSIA?

"Bro?"

ReverseWhere stories live. Discover now