32. Yuna

20.8K 3.3K 266
                                    

Hari itu hari yang cerah juga indah, bahkan burung-burung yang berterbangan juga menyambutnya dengan gembira melalui kicauan kecil dari mulutnya. Yuna menatap langit cerah dari balik jendela kelas.

"Dan hari ini adalah hari dimana sequel the Vermilion Primrose keluar AAAAAAAAA."

teriaknya tiba-tiba hingga membuat seisi kelas yang sibuk dengan rutinitas masing-masing menoleh kearah nya yang dianggap 'gila pada suatu buku'

Kala bell sekolah berbunyi ia langsung berlari menuju toko buku terdekat dari sekolahnya bersama Yulia temannya yang masih mengoceh perihal tugas yang harus ia selesaikan dirumah yang bagai neraka itu. "Ayolah, hanya sebentar, kau kan juga membaca nya? Nah, setelah aku membaca sequel dari buku itu, akan aku pinjam kan padamu, oke?"

Yulia hanya tersenyum kecil. "Baiklah, lagipula kedua kakakku akan kembali sore nanti, masih ada waktu untuk menemani mu membeli buku itu." Yuna lantas mempercepat langkahnya menuju toko buku tersebut dengan senyum merekah.

Jika kita intip, apa yang ia tunggu dari buku itu adalah cerita tentang nasib salah satu tokoh dengan ending yang masih terkesan misterius, apa bahagia atau sebaliknya? Bukankah ia merelakan cintanya dan menjadi penyihir agung yang dikenal sejarah?
Pokoknya ia harus membeli sequel itu dan membacanya!

"ah! Ini dia!!! Akhirnya kau menjadi milikku wahai buku><><><"

Yuna membaringkan tubuhnya pada kasur dan lantas membaca isi buku yang terbilang lumayan tebal itu tanpa henti dalam kurun waktu tiga jam. "Apa?! Kok ending nya gantung gini?"

Dibacanya lagi. "Loh? Berarti..."

***

"Jadi... bagaimana buku nya?"

Yulia menatap mata panda yang melingkar dibawa mata indah Yuna sahabat nya tersebut. Gadis itu hanya menggeleng tak karuan dan lantas menenggelamkan wajahnya di meja. "Aku frustasi karena nya..."

"Memangnya sequel nya seperti apa?"

"Mengerikan...aku bahkan tidak menduga endingnya se-dark ini."

"Benarkah? Aku harus membacanya nanti.... buku mu ada dirumah, nanti aku kembalikan setelah melihat situasi aman."

"Kau...disiksa dua bajingan itu lagi?"

Yulia tersenyum kecil dan menggeleng, waktu pulang telah tiba, mereka berjalan dengan santai menuju halte bus bersama. Sambil menunggu bus dan mendengar cerita tentang keadaan Yulia dirumah akhir-akhir ini.


"Tau begini aku akan meminta kepada orang tua ku untuk mengadopsi mu!"

"Tidak, bukan begitu."

"Lalu apa?"

Yulia tersenyum kecil dan menggeleng pelan, setelahnya bus yang mereka tunggu tiba, Yuna mengeluarkan handphone nya dan lantas menghubungi ayahnya yang masih bekerja.

Baru setelah ini aku berikan bukunya...

"Ayah...kupikir kita harus mengundang Yulia makan bersama malam ini."

"...."

"Tentu, dia sedang bersama ku..."

"...."

"Yuna selalu hemat kok, baru kemarin jatah uang bulanan yang Yuna tabung buat beli buku."

"...."

"Haish, iya-iya..." Yuna tersenyum mendengar Omelan yang dilontarkan pria berstatus sibuk itu padanya, setelah nya tiba-tiba ia menoleh kearah jendela karena suara bising.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now