35. Something Hidden

18.3K 3K 99
                                    

"Lucian, boleh aku bertanya sesuatu?"

Senja seakan ikut meramaikan ucapan nya dengan angin sepoi-sepoi yang menerbangkan beberapa helaian rambutnya terurai bebas, aku terdiam sesaat menatap mata ungu yang nampak seperti kuning karena terpaan sinar mentari senja saat ini.

Wajahnya...

Berbeda dengan saat itu.

Apa yang ingin ia tanyakan?

"Apa?"

"Apa...kau tahu? Tentang sihir pengembalian waktu?"

Aku mengkerut kan kening dan tertawa pelan. Jemari ku terangkat dan menyamping kan helaian rambutnya yang menutupi wajah.

"Pertanyaan macam apa itu? Kau membaca buku aneh apa lagi? Hah?!"

Ia mengerucutkan bibirnya dan berkacak pinggang kesal dengan kedua pipi yang entah sejak kapan mengembung itu. "Jujur!" Sambil menunjuk tajam kearah hidung ku.

"Kau kan murid terbaik academy sihir, tidak mungkin kau tidak tahu hal ini kan?"

Annika saat ini, bisa-bisa nya dia membuat mata ala memelas seperti itu, jika aku boleh jujur aku akan bilang, bahkan mata kucing memelas sepertinya lebih cantik dari mata memelas ya saat ini.

"Aku tahu, tapi aku tidak ingin kau tahu."

"Kenapa?"

Aku berbalik kearahnya yang sibuk membiarkan dirinya diterpa angin sore yang sejuk. "Akan lebih baik kau tidak terlibat." Hanya itu yang kuucapkan, tidak lebih ia hanya diam menanggapi, seolah memikirkan sesuatu untuk diucapkan.

"Ian...apa kau akan ikut kontes berburu tahun ini?"

Kontes berburu? Aku tidak pernah memikirkan ini sebelumnya, dari yang aku tahu kontes berburu diadakan untuk menaikkan martabat keluarga bangsawan yang berpartisipasi dalam kontes itu, siapa yang membawa hasil buruan paling banyak dia lah yang akan menjadi pemenangnya.

"Entahlah, aku tidak tertarik, kenapa?"

"Kupikir aku akan pergi mewakili keluarga nanti. Kak Yurian yang akan menggantikan kak Rennald nantinya..."

"Bukankah tahun ini acaranya besar? Karena bangsawan luar juga akan ikut bukan?"

Annika mengangguk dan menoleh kearahku. "Kalau kau ikut, kau akan memberikan hasil buruan pada siapa?"

"Kusimpan sendiri lah..."

"Oh..." Suara kecewa terdengar, hei apa dia kecewa karena aku mengucap kan sesuatu yang salah?

Apa kau ingin aku mengikuti acara menjengkelkan itu? Ngomong ngomong orang bodoh mana yang ingin memberi makan kuda dengan bunga Krisan mahal seperti dibawah sana?

"Hei, apa nox mu tidak apa-apa diberi makan bunga Krisan?"

"Biarkan saja, lagipula, kapan lagi nox ku bisa makan bunga Krisan? Putra mahkota memberikan nya padaku hari ini tadi, untungnya bunganya tidak rusak."

"Benar-benar..."

"Hehe, aku tidak tahu kenapa ia terus-menerus menempel padaku seperti lalat, padahal ada banyak wanita cantik lainnya dikekaisaran ini." Terdengar suara menghela nafas kesal.

Benar juga, kenapa Hansel masih terus menerus mengejar Annika? Bukankah dulu dia tak melakukan hal ini padanya?

Jawabannya adalah karena Annika yang sekarang berbeda dengan Annika yang kukenal dulu.

Apa sifatnya tidak terukur dengan waktu yang terulang? Maksudku semua memiliki sikap yang berbeda dari sebelumnya. (Kecuali bajingan Duke Adelio itu.)

The Vermilion Primrose [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt