# Extra [IV]

13.8K 1.9K 121
                                    

Setelah mengatakan hal itu, pemandangan disekitar kami berubah seketika, yang semula merupakan pemandangan istana yang hancur terbakar menjadi taman istana milik permaisuri tempat terakhir kali aku duduk dan merendamkan kakiku secara diam-diam didalam kolam ikan.

Heinry yang masih menundukkan kepalanya kini menatapku seolah-olah aku ini adalah seorang kaisar.

"Andai bisa aku ingin membalas semua yang telah kau lakukan."

Aku menggelengkan kepalaku setelah mendengar perkataannya.

"Tidak perlu, aku tidak melakukan apapun, hanya saja aku ingin bertanya satu hal."

Ia tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya dengan pandangan mengatakan 'silahkan bertanya apa saja yang kau inginkan'. Aku berdehem dan menatap sekitar untuk memastikan beberapa hal.

"Kau tidak bilang siapa dirimu sebenarnya, jika kau melintasi tiga kehidupan, dulu kau itu siapa?"

"Aku? Aku adalah putra pertama kaisar. Kehidupan pertamaku juga aku adalah putra kaisar."

"Tunggu... Berarti ibu mu adalah...."

"Helena? Ya, dia ibuku, dan Marilyn juga ibuku. Lalu tetanggamu juga ibuku. Mereka bertiga adalah wanita hebat yang telah membesarkan ku dengan penuh kasih sayang."

Maksudnya? Apa dia baru saja mengatakan bahwa ketiga wanita itu adalah ibunya dan dia lahir dari ketiga rahim itu? Itu tidak masuk akal kecuali hanya jiwanya saja yang berpindah tempat seperti yang aku dan Selena alami. Tunggu? Jiwanya...

"Kau tidak mengatakan asal-usul mu dengan jelas padaku dan bagaimana caramu bisa memilihku diantara sekian banyaknya pembaca novel itu."

Heinry tersenyum dan mengulurkan tangannya padaku tanpa mengatakan apapun, aku menatapnya bingung hingga akhirnya dengan ragu-ragu menerima uluran tangannya yang kini lebih besar dari tanganku, astaga, sampai kapan dia ingin menggunakan wujud pria tampan nya ini?!

Ia terlihat tenang, terlihat berbeda dengan ayahnya yang notebene entah sejak kapan memiliki tatapan tajam bak seorang tirani. Ah tidak, meski begitu Hansel tetap baik padaku meski telah ditolak mentah-mentah untuk yang kesekian kalinya setelah hari pernikahanku kok. Hoho...

"Satu jiwa dalam tiga tubuh berbeda."

"...."

Entah bagaimana, dia sepertinya memiliki sihir untuk menunjukkan apa yang ia dirinya simpan dalam-dalam didalam benaknya. Rupa sosok seorang anak remaja dengan rambut coklat dan mata emas muncul, apakah itu adalah dirinya dikehidupan pertama nya?

"Tidak seperti Carlos atau yang kau kenal sebagai Lucian, suami mu. Aku menyelamatkan jiwaku dari pengulangan waktu yang dia lakukan, mencoba menyelamatkan diri ketempat dimana sihirnya tidak akan pernah bisa menggapai keberadaan ku. Dan ya, jiwa ku terdampar ditempat mu. Lebih tepatnya ditubuh anak tetanggamu itu."

"...."

"Tapi sebelum itu aku bertemu dengan Annika yang asli, kami sepakat untuk mencoba mencari cara mengubah kisah kehidupan kami yang mengerikan. itupun juga didasari rasa bersalah ku atas apa yang ayah dan ibuku, juga kakek dari ibuku lakukan pada nya dan juga kepada Carlos."

Heinry sesaat terlihat putus asa, sementara itu pikiranku malah sibuk pada adegan pertemuan antara aku dan Heinry di ayunan taman komplek.

"Aku membuat novel sebagai perantara agar dapat memilih siapa yang cocok menggantikan peran sebagai Annika yang kebetulan tidak ingin terlahir kembali karena jiwanya hancur bersamaan dengan waktu yang terulang."

"...."

"Dan aku bertemu denganmu, setelah memikirkan konsekuensi memilih Yuna tentunya."

Aku mengangkat alis heran.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now