# Extra [VI] END

27K 2.1K 256
                                    

Sebelumnya...

"nyonya!"

"Aku tidak apa-apa jadi jangan khawatirkan aku!"

Para pelayan menggigil takut kala melihat apa yang saat ini terjadi pada Annika, bagaimana tidak? Saat ini wanita itu tengah berada diatas salah satu dahan pohon dengan anak kucing berwarna hitam dalam dekapannya. Entah apa yang terjadi tapi yang pasti (menurut kesaksian salah satu pelayan) Annika tiba-tiba melompat dari balkon menuju dahan pohon berbekal nekat.

Yap, nekat.

"Nyonya jangan bergerak dari sana! Kami akan memanggil penjaga!"

"Tidak perlu! Aku bisa turun sendiri! Aku tidak apa-apa!"

"Nyonya!"

Annika mendesah kesal lalu bersandar dipohon sambil menatap anak kucing didepannya dengan mata sayu, mengabaikan teriakan demi teriakan para pelayan yang kini memanggilnya dengan khawatir.

'ribut sekali, padahal pohonnya tidak setinggi kelapa juga.'

"Meow?"

"Kau pasti milik kesatria muda Dwayne kan? Anak angkat Helena? Benar? Bagaimana kau bisa ada disini hmm?"

Dwayne, entah bagaimana caranya dia menarik perhatian Lucian. Dia membuatnya tiba-tiba menginginkan dirinya untuk diangkat menjadi kesatria muda dikediaman Vallerius karena keahlian berpedang yang tidak sengaja ia lihat. Yah dapat dimengerti alasan mengapa Lucian merekrut nya dalam barisan kesatria Vallerius.

"Meow!"

"Kau pasti lapar kan? Jika kita turun, aku akan meminta pelayan untuk menyiapkan ikan, oke? Jadi duduk tenang disini dan diam."

Annika menjuntaikan kakinya dibawah dahan dan mengayun-ayunkan seolah itu bukan masalah besar, mengingat para pelayan kini berteriak histeris karena ulahnya. Annika tidak memedulikanya, bahkan beberapa keliman gaunnya juga terlihat rusak karena perbuatan nekatnya.

Mungkin dirinya saat ini terlalu frustasi, benar?

"Ah, menyebalkan!"

Matanya menangkap sosok Yurian dari atas pohon tengah berjalan keluar dari keretanya.

'oh, tidak! Kakak!'

Meski setelahnya...

"AAKH!"

"NYONYA!"

kucing itu melompat kebawah dan Annika dengan bodohnya malah  terjerembab kebawah karena kehilangan keseimbangan tubuhnya saat melihat keberadaan Yurian itu.

***

Disaat yang sama ditempat yang berbeda...

"Kenapa kau datang dengan terburu-buru?"

"Nyonya!"

Tanpa banyak bertanya ataupun mendengar penjelasan detail dari sang pelayan, ketiganya berlari dengan cepat meninggalkan sang pelayan yang kini tidak tahu harus berbuat apa pada ruangan hancur tersebut, buruknya Lucian pun belum memberi perintah untuk membersihkan atau harus melakukan apa. Tapi keadaan nyonya Duchess memang patut dijadikan yang paling utama terlebih dahulu saat ini.

pelayan itu segera pergi dari sana, meninggalkan Walter karena tidak menyadari keberadaannya.

***

Dokter memasukkan kembali alat-alat medisnya kedalam koper kecil dan menatap kearah Annika sejenak.

"Sepertinya nyonya tidak perlu saya beritahukan lagi 'kan?"

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now