[2nd] 6. Perburuan

14.7K 2.4K 67
                                    

Luna B E N C I (benci disini bukan sama mtk nya tapi sama otaknya Luna yang gak pernah bisa paham dan tidak pernah bisa memahami) matematika!

•°•°•°•°•

Annika menatap sapu tangan dengan sulaman indah yang ia dan arina buat dengan hati-hati, ada sekitar tiga saputangan, untuk ayahnya, dan kedua saudaranya yang akan mengikuti kontes berburu besok, dan ada satu lagi saputangan yang ia siapkan khusus untuk Lucian, bunga Lumiere dipojok kanan dan nama lucian yang disulam dengan sangat baik disamping bunga itu.

Annika menyiapkan keempat saputang itu selama tiga bulan penuh sebelumnya.

Saputangan itu sangat halus karena dibuat dari kain katun yang cukup mahal, bahkan Annika terpaksa meminta Yurian memberikan uang untuk membeli saputangan limited edition itu.

"Arina, apa kedua kakak dan ayahku akan menyukainya?"

"Tentu saja, nona kan membuatnya dengan sangat baik:)"

"Bagaimana yang untuk Lucian?"

"Itu sangat indah."

Arina yang tengah menata rambut halus Annika tersenyum kecil dan mengikatnya dengan baik, karena besok mereka akan pergi kegunung Presley untuk acara pembukaan kontes berburu yang akan diadakan selama seminggu.

Annika yang masih menatap saputangan putih ditangannya hanya bisa menghela nafas, ia sudah mempersiapkan ini dengan baik, tapi ia masih ragu untuk memberikan nya kepada Lucian. Tidak seperti kepada keluarga nya, ia cukup yakin sulaman lambang keluarga mereka yang ia buat cukup bagus.

"Astaga, aku tidak akan memberikan nya pada Ian!"

"Apa?"

"Saputangan ini J E L E K!"

"Ini sempurna!"

"Tidak! Jika kau perhatikan dengan baik, kuncup bunganya sama sekali bengkok dan tidak cantik!"

Annika bukan wanita yang memiliki keahlian dalam menyulam, gurunya sering mengatakan hal yang sama setiap kali mengajar kan cara menyulam untuknya, berbeda dengan lady Aria yang sulaman saputangan nya terkenal itu. (Kenapa Aria roscent nyasar kesini🤔) namun jika dalam hal seni musik dan piano, dia lah yang paling unggul.

"Nona, seorang pria akan menghargai hasil kerja keras saputangan buatan wanita yang ia cintai, bukan melihat dari sisi indahnya, saya yakin tuan Lucian juga demikian."

'yang ada mungkin dia yang akan menertawakan ku-_-'

Seperti saat dia mencoba membuat saputangan untuk pertama kalinya ketika mereka masih berusia 12 dan 10 tahun, Lucian dengan keras menertawakan bentuk mawar bengkok yang ia sulam untuk dirinya sendiri.

'anak itu menyebalkan! Bagaimana bisa aku jatuh hati padanya!'

Percayalah, ada banyak cara untuk mencintai seseorang. Namun Annika sebelum nya tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun, tidak, ia tidak memiliki waktu untuk hal itu. Menyukai seseorang saja tidak pernah sekalipun, bagaimana bisa ia menyukai Lucian?

Tidak ada yang mengetahui hubungan mereka saat ini, bahkan Marquis sekalipun.

Entah bagaimana ia tidak tahu cara nya memberitahu mereka.

"Arina, kenapa punggung ku rasa nya nyeri?"

"Apa ini waktunya?"

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now