[2nd] 5. Reuni

14.4K 2.4K 99
                                    

Nafasku terhenti sesaat beberapa saat lalu ketika mendengarkan kabar bahwa aku diserang pada malam dimana aku dan Ian baru saja kembali dari lembah cahaya. Dan waktu itu rasanya benar-benar seperti mimpi buruk ketika mengetahui genangan darah merah yang ada dikamar ku adalah darah yang mengalir dari kepala Lucian.

Aku tidak tahu, dan aku tidak ingat bagaimana perasaan ku saat itu.

Mungkin rasa takut saat itu sama dengan yang tubuhku rasakan saat ini.

"Mungkin nona bisa menganggapku gila tapi.... Jujur saja, Annika yang kukenal tidak memiliki perangai sebaikmu."

Sedari awal ketika topik pembicaraan yang tuan putri ajukan kepadaku mulai berubah, aku sebisa mungkin untuk tetap mengontrol emosi dan ekspresi wajahku. "Apa..."

"Nona orang lain bukan?"

Namun, untuk pertama kalinya...

"Siapa nona sebenarnya?"

Aku gagal.

Aku dapat merasakan punggung ku dingin karena atmosfer dingin yang terjadi diantara kami saat ini. Begitu dingin, hingga tanganku terasa bergetar dan basah tanpa sebab.

"...apa..."

Tenanglah Annika, tenang...

"Apa maksud anda? Tuan Putri?"

Aku mengangkat kedua sudut bibirku dan tersenyum kearahnya dengan tatapan seperti biasa nya, mencoba menyembunyikan gemetaran pada kedua tanganku atas suasana canggung ini.

"Jangan bercanda padaku."

Mata emas milik Selena, tegas, dan terlihat lebih mengerikan daripada milik Hansel saat ini, astaga, sungguh apa yang harus aku lakukan!

"Nona tau apa hukuman berbohong bukan?"

Selena menoleh kesana-kemari, dan menggapai sesuatu dibalik gaun indahnya itu, sebuah buku yang lebih tepatnya adalah buku bersampul biru diatas meja, dan ia membukanya.

"Ini adalah buku harian nona Annika yang asli, berhenti ditulis pada tanggal 21, sisanya kosong seakan memang sengaja tidak ditulis."

Sungguh...

Aku tidak pernah tahu buku itu ada dikamarku, tapi bagaimana bisa Selena.

•flashback bentar:)

Helena yang pergi mengejar seseorang saat hari debutante Annika, membuat Selena terpaksa pergi sendiri, dan dikarenakan bosan berbincang dengan topik yang ada, ia memilih pergi ke lantai dua melalui tangga yang ada diujung koridor lantai pertama. (Ada dua tangga dirumah Annika) dan menyelinap masuk kekamar Annika ketika melihat ada seorang kesatria dan pelayan yang lewat.

•flashback off

"Aku tidak sengaja menemukan nya."

"...itu."

"Kau tidak bisa berkutik lagi?"

'sial!'

Dengan kutukan rendah, aku menghela nafas dan dengan terpaksa mengangguk lemah didepannya.

"Anda benar...saya bukan Annika yang asli."

Jika kau bertanya bagaimana caranya aku bisa berada disini, maaf, itu adalah pertanyaan ambigu yang jawaban sendiri tidak kuketahui. Yang aku tahu, aku mengalami kecelakaan hebat bersama sahabat ku Yuna, dan BOOM, aku tiba-tiba ada ditubuh Annika.

Kalian setuju bukan?

"Sudah kuduga."

Sebuah gumaman terdengar, aku tidak tahu apa yang ia bicarakan sebelumnya, aku lebih baik menutup mulut dan tidak melihat kematanya.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now