[2nd] 25. Kartu

8.8K 1.5K 97
                                    

Tap- tap-

Jeremy melangkahkan kakinya dalam koridor sunyi penjara bawah tanah, ia menatap setiap tahanan yang terkapar tak berdaya dari balik jeruji besi. Kelaparan, menunggu waktu hidup yang tidak seberapa lamanya. Menunggu malaikat maut menjemput nafas kehidupan mereka.

Ia terus berjalan tanpa memedulikan mereka, lalu pada akhirnya ujung sepatu nya sampai didepan salah satu ruang tahanan diujung lorong.

'setidaknya dia bisa menjadi kartu permainan ku.'

Didalamnya ada pria tua dengan kaki sebelah yang buntu tengah menggigil kedinginan.

Itu adalah pria yang ditugaskan oleh Duke Adelio untuk menjatuhkan lampu gantung ballroom istana dua tahun lalu, ia kehilangan kakinya ketika para kesatria menangkapnya.

Tidak ada yang tahu siapa yang memisahkan kaki kirinya itu.

Hanya saja....

Jeremy tidak sengaja melihat kejadian itu malam itu.

'yang mulia Putri berusaha keras untuk membebaskan Lucian dari kasus ini, sayang sekali tapi.... sepertinya itu tidak akan berhasil jika aku menyentuh sedikit permukaan air yang mulai tenang.'

"Syukurlah kau masih hidup meski telah kehilangan satu kaki mu."

Pria tua dengan penampilan bak pengemis pinggir jalan menoleh kearahnya dan membulatkan matanya lebar-lebar.

"T-tuan?"

"Aku senang kau masih hidup meski Lucian Aldrich Vallerius itu telah memotong kakimu malam itu, hei, aku tidak menyangka kau masih akan berguna disaat seperti ini."

"Tidak!"

Jeremy mengangkat alisnya.

"K-kau tidak membantu ku malam itu, kau mengabaikan ku dan malah memanggil para kesatria agar segera menangkap ku, untuk apa aku membantu mu kembali?!"

"Hoo..."

Jeremy tertawa perlahan, ia lalu berjongkok didepan penjara dan mengetuk-ngetuk besi keras itu dengan jarinya.

"Kau membangkang? Aku telah membawa mu pada Duke Adelio dan beliau memanfaatkan mu. Kenapa kau malah berkhianat padaku?"

"Aku hanya bekerja sesuai dengan bayaran yang kalian janjikan, persetan dengan semua itu, kau tidak lihat keadaan ku? Karena tuan yang menyamar sebagai salah seorang kesatria datang dan mengabaikan ku lalu memanggil kesatria lainnya untuk menangkap ku!"

"Bersyukurlah setidaknya kau masih hidup saat ini."

Jeremy berucap dingin. Dengan mata hijau menyala mengerikan yang seketika membuat pria itu bergidik ketakutan seolah tengah menghadapi seorang predator mengerikan.

"Mari kita lihat, apa ini akan berguna..."

Bayangan Jeremy, seketika bergerak, mendekati pria tua itu dan membawanya tenggelam dalam halusinasi mematikan.

'jatuhlah, dan buka suara mu, lalu katakan, kau menjatuhkan lampu gantung itu atas perintah Lucian dan kau kehilangan kakimu karena tidak mengerjakan tugas dengan baik.'

Pria itu menjerit keras, tapi tidak ada yang bisa mendengarnya.

Kecuali Sienna yang tengah membekap mulutnya tak kuasa karena pemandangan mengerikan itu. Ia mengikuti nya setelah tanpa sengaja melihatnya keluar dari ruang persidangan

"Bajingan itu!"

Ia membalikkan langkah kakinya untuk pergi dari sana, tapi sebuah serangan mendadak pada kakinya membuatnya jatuh dan mengerang kesakitan.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now