33. Waktu yang Berputar

19.1K 3K 119
                                    

"...mengingat usahanya sendiri selama ini agar tidak mati ditanganku..."

"Apa?"

Aidan menoleh kearahnya dengan cepat, Lucian tersenyum dan menggeleng kan kepalanya. '"bukan apa-apa, lagipula, ayo cepat, rombongan akan segera berangkat kembali harusnya tidak lama lagi ketua akan membuka sihir teleportasi cepat untuk menyingkat perjalanan."

Lelaki bersurai coklat kemerahan itu menggaruk kepalanya yang tak gatal, padahal jelas tadi ia mendengar sesuatu yang aneh yang diucapkan Lucian tadi.

Yasudah lah, toh biar aku memaksa ia tetap tidak akan mengatakan nya.

Aidan memang sosok yang dapat menerima Lucian apa adanya.

***

menatap senja yang tengah berlangsung, musim gugur tahun ini terasa lebih dingin dari biasanya, belum ada kabar bahwa tim ekspedisi telah sampai di Westeergard dari benua selatan. Kutatap Primrose merah yang sama sekali belum layu dari tiga tahun lalu, syukurlah tidak ada yang mencurigai Primrose itu dan hanya mengira diriku menggantinya dengan yang baru tiap kali itu akan layu.

"Lucian..."

Entah sejak kapan, warna merah menjadi warna favorit ku selain ungu dan biru.

"Nona, apa saya boleh berkata satu hal tentang tuan Vallerius?"

Ucapan Selena saat itu.

"Apapun yang terjadi kedepannya, tolong anda jaga jarak dengannya."

Tidak hanya nenek cenayang yang hilang tanpa kabar, Selena bahkan seperti tahu apa yang terjadi dimasa depan, yah...dia memang cukup tertarik dengan sihir bukan? Bahkan kekuatan suci yang dia miliki juga.

"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi tolong nona, tuan Lucian tidak sebaik yang anda kira selama ini."

"Mungkin nona akan menyangkal ucapan saya tapi...dia akan berubah setelah mengingat semuanya..."

Ingat apa? Aku masih bingung memikirkan nya, bukan begitu...hanya saja kenapa ucapannya terasa janggal? Lebih janggal dari hilang nya cadangan novel romansa dirak buku rahasia ku. (Kolektor novel be like: buku adalah segalanya) Putri Selena berkata demikian setelah membaca buku itu bukan? Bukunya tepat didepan ku, sampul hitam dengan sulaman emas disisi nya dan lambang 'estelle' dipojok nya. Mengingatkan ku dengam Sienna yang keberadaannya hilang bak ditelan bumi karena tidak muncul selama beberapa chapter cerita ini.

"Memangnya ada apa dengan buku ini?"

Kutatap lagi primrose disamping ku, dan menatap kembali meja dimana buku 'land of Crimson' berada (btw dua buku ini belum kukembalikan setelah tiga tahun lamanya, hehe)

"Mungkin buku ini bisa menampilkan Jawabannya."

Kubuka, kuucapkan pertanyaan, menit pertama dadaku berdebar memikirkan jawaban apa yang akan diucapkan, menit kedua semakin berdebar, menit ketiga, tulisan mulai berbentuk, menit keempat...

"Ini sudah lebih dari satu jam-_-"

Kenapa tulisannya belum muncul?

Ywdh, kita baca buku tentang waktu saja dulu, lagipula jika aku kurang paham tentang jam pasir Kan aku bisa menanyakan nya dengan lucian? Dia hebat dalam sihir pemberhentian waktu, dia bisa menjelaskan nya padaku nanti.

The Vermilion Primrose [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora