[2nd] 23. Jeruji Besi

9.1K 1.6K 76
                                    

-tok -tok

'ian?'

Hatinya berdegup tak karuan, Annika mengambil mantel dan menutupi lehernya yang tidak bisa dikatakan enak dipandang, namun tangannya berhenti didepan kenop pintu balkon.

'Lucian? Tidak mungkin!'

-tok -tok

Annika menoleh kesana kemari lalu mengambil sebuah vas kecil dan menggenggam nya erat-erat, meraih kenop pintu lalu membukanya dengan cepat dan hendak melemparkannya.

Namun tangannya berhenti ketika ia melihat wanita dengan rambut oranye didepannya.

"Nona!"

"Sienna?"

***

"Tersangka Lucian, ditemukan pada pukul enam pagi dikediaman Duke Adelio setelah terlihat membunuh kepala pelayan menggunakan belati."

"Korban yang selamat juga mengatakan bahwa orang yang membantai seluruh penghuni kediaman Duke tadi malam adalah orang bermata merah yang tiada lain adalah tuan Vallerius."

Dikarenakan keberadaan mereka yang bermata merah sedikit, semua tuduhan memang pantas diarahkan kepada Lucian.

"Saksi lain yang menyatakan nona Helena Adelio yang sampai saat ini belum ditemukan keberadaan nya sampai saat ini mengatakan pada bahwa tuan Lucian Vallerius sempat hendak menyerang nona Helena di festival bulan musim gugur."

"Itu sudah menjadi bukti kuat bahwa tuan muda Vallerius lah yang pelaku yang memulai pembantaian itu."

Hening.

Keheningan yang menyesakkan memenuhi ruang persidangan, seluruh bangsawan hadir ditempat itu untuk melihat bagaimana cerita mengerikan itu berlanjut, kedua keluarga duduk dengan pandangan tertekan seolah tak menyangka akan terseret dalam arus mengerikan ini.

Marquis Raihanna, Rennald yang menggantikan ayahnya menutup mulut seolah hal ini tidak ia duga sebelumnya, disampingnya Yurian sedari tadi menahan kesal kepada beberapa kepala keluarga mencoba menjatuhkan mereka dikesempatan emas ini.

Sama hal nya dengan Duke Vallerius.

Sienna duduk dikursi penonton, ia tidak memiliki cukup bukti untuk dapat membela Lucian yang terlihat tenang di kursi tengah, sendirian.

"Apa kita benar-benar harus menonton seperti ini?"

Sienna menoleh kearah Harry, "aku tidak bisa melihatnya duduk diam seolah dia adalah pelaku sebenarnya! Dia dijebak!"

"Kita tidak punya bukti kuat untuk menyatakan kebenaran tentang hal ini, nyata nya, pelaku itu sudah menyiapkan semua hal diluar nalar seperti batu rekaman pada beberapa sudut ruangan dan memanipulasi nya menggunakan wujud Lucian, jika kita salah sedikit, kita bisa dianggap orang yang berkompromi dengan Lucian. Jika kita ikut ditangkap apa yang bisa kita lakukan?"

"...."

Sienna menelan kata-kata nya, tapi ketegangan yang terjadi diantara hadirin menghilang seketika ketika pintu ruang sidang terbuka dan menampilkan sosok Selena dengan langkah tergesa-gesa nya.

"Izinkan saya membuka mulut saya, yang mulia."

Ia menarik ujung gaun merah tua nya dan membungkuk kepada kaisar dan saudara laki-laki nya.

The Vermilion Primrose [END]Where stories live. Discover now