86 - Genei Ryodan x Kumo (Laba-laba)

1.5K 276 19
                                    

Hisoka dan Machi tiba di depan kamar pribadinya Hisoka. Pada saat Hisoka membuka pintu kamarnya, terlihat Lucia sedang duduk santai di sofa sambil memakan cookies. Hisoka pun tersenyum lebar dan memasuki kamarnya.

Hisoka : Ah, kau sudah datang, Zero? Bagaimana pertandinganku?

Lucia : Pfft. Kau kelihatan konyol! Oh? Ada Machi juga? Hisashiburi! (Sudah lama ya!) *tersenyum*

Machi hanya melihat ke arah Lucia sekilas lalu mengabaikannya. Dia meletakkan tas bawaannya di samping meja. Lalu memegang kedua lengan Hisoka.

Machi : Aku tidak pernah mengira, tapi pertandingan hari ini menunjukkannya.

Hisoka : Hm?

Machi : Ternyata kau itu orang yang sangat bodoh ya? Aku rasa Zero pasti setuju dengan perkataanku juga.

Hisoka : Hm. Mungkin.

Lucia : Padahal sebelumnya aku juga sudah memperingatinya untuk berhati-hati jika kau tidak ingin kehilangan lenganmu, bukan?

Hisoka : Ya, itu di luar dugaanku tapi kulihat kau sangat menikmati pertandinganku.

Hisoka duduk santai di sampingnya Lucia. Machi meletakkan kedua lengan Hisoka yang sudah putus di atas meja lalu melihat ke arah Hisoka sambil berkacak pinggang.

Machi : Kenapa kau sampai membahayakan dirimu seperti itu? Yang tadi itu apa? Apa semacam pertunjukkan?

Lucia hanya tersenyum menanggapi perkataan Hisoka dan Machi sambil mengunyah cookiesnya. Hisoka yang mendengar komentar Machi dan melihat reaksi Lucia pun hanya bisa tersenyum tipis.

Hisoka : Saa... (Entahlah...)

Machi terdiam mendengar perkataan Hisoka yang terlihat acuh tak acuh itu, lalu dia melirik ke arah Lucia yang cuek dan hanya menikmati cookiesnya.

Dia tidak bisa mengerti dan menduga dengan pemikiran kedua teman rekannya itu pun hanya bisa menghela nafas ringan lalu mengangkat kedua bahu dan tangannya ke atas.

Machi : Ya, terserahlah. Aku juga tidak bisa protes. Cepat ke sinikan kedua tanganmu itu, aku akan segera menjahitnya.

Lucia memerhatikan semua gerak gerik Machi saat sedang menggunakan Nennya. Machi membuat benang dari aura Nennya. Dia menarik aura benangnya ke atas.

Lalu mengikatkan aura benang tersebut ke arah lengan Hisoka untuk menghentikan pendarahannya. Dengan sedikit kasar, Machi menarik lengan Hisoka seolah-olah bagaikan boneka kayu teater.

Hisoka : Oi, oi. Tidak bisakah kau sedikit lebih lembut?

Machi : Ii kara. Oora keshite! (Sudahlah. Hilangkan auramu!)

Hisoka langsung menghilangkan aura Nennya dan mengubahnya ke dalam bentuk Zetsu. Hisoka tersenyum penuh arti pada saat melihat Machi mulai bersiap-siap untuk menjahit lengannya dengan teknik yang bernama "Nenshihougou (jahitan Nen)."

Machi melakukannya dengan sangat cepat, hingga gerakan tangannya tak terlihat. Hisoka yang melihatnya pun merasa sangat kagum dan menikmati sensasi jahitannya Machi.

Begitu pula dengan Lucia, dia bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Machi yang sedang melakukan operasi pada lengan Hisoka.

Lucia : Uwaaa, subarashii (Wah, luar biasa) *bergumam*

Machi : Oke, sudah selesai. Pembuluh darah, tulang, saraf dan ototmu 100% sudah terhubung semuanya dengan sempurna.

Hisoka : Hmm, sangat baik (sambil sedikit menggerakkan lengannya yang sudah dijahit)

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang