139 - Time × Bomber × Start

483 97 33
                                    

Dua minggu kemudian, setelah kejadian Kaname yang kabur, terdengar ada cukup banyak korban berhamburan di kalangan para players. Lucia tidak bisa menemukan Kaname, segala cara juga sudah dia lakukan tapi hasilnya nihil, yang ada malahan semakin banyak korban yang berjatuhan di Greed Island.

Player killer seperti Kaname Wright ini membunuh secara brutal tanpa pengecualian. Dalam dua minggu ini, sudah memakan 7 korban. Setiap jejak Kaname ditelusuri oleh Lucia dan dibantu oleh anggota Ryodan lainnya, meskipun mereka sudah memakai Gyou tapi hasilnya Kaname tetap tidak kelihatan.

Selama kejadian itu, tidak ada tindakan atau gerakan dari para bomber. Anggota tim Tsezugerra maupun anggota tim lainnya juga tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka semua tetap fokus untuk mengumpalkan kartu yang tersisa dan menjalankan rencana awal mereka.

-Di dalam sebuah goa, markas bomber-

Nickes : Kawan-kawan, saat ini kita telah berhasil mengumpulkan 90 dari 133 kartu terbatas dan itu semua berkat upaya dari semua orang yang berada di sini. Terima kasih. Dan dari 10 kartu yang tersisa kita sudah menemukan 7 kartu.

Nickes tersenyum lebar sambil mengangkat satu tangannya ke atas lalu mengepalnya di depan para anggota tim lainnya.

Nickes : Lalu dibandingkan dengan tim Tsezugerra... Tim mereka cukup unggul dan hebat seperti tim kita. Mereka juga mendapatkan jumlah kartu terbatas yang sama banyaknya seperti tim kita. Rintangan terakhir yang terbesar bisa jadi adalah pertempuran melawan kelompok mereka. Namun! Tim kita memiliki kartu mantra sihir lebih banyak dan lebih baik. Saudaraku, kemenangan sudah pasti berada dalam genggaman kita!

Anggota tim : Ya!!

Nickes : Inilah kekuatan perpaduan! Inilah hasil dari kerjasama setiap individu!

Anggota tim : Ya!!

Tiba-tiba Genthru mengangkat satu tangannya ke atas.

Genthru : Anu, maaf menyela, izinkan aku menambahkan satu hal.

Nickes, Jispa dan semua anggota tim lainnya langsung melihat ke arah Genthru. Nickes pun kembali ke tempatnya.

Genthru : Aku bermain dalam game ini sudah selama 5 tahun. Meski rasanya seperti perjalanan panjang, namun itu singkat. Tapi itu tidak masalah. Lalu aku punya sesuatu untuk ingin diberitahukan pada semua anggota tim di sini.

Genthru tersenyum licik cukup lebar sambil membetulkan letak kacamatanya.

Genthru : Aku sebenarnya adalah leader dari bomber.

Nickes, Jispa beserta anggota tim lainnya terkejut bukan main. Mereka semua pun mulai kebingungan.

Anggota 1 : Hei, apa yang kau katakan?

Anggota 2 : Apa? Bomber?

Genthru sedikit berjalan maju ke depan. Lalu berdiri di tengah-tengah dan menghadap ke arah anggota tim lainnya.

Nickes : H-hei, apa yang kau...

Genthru : Yah, yah dengarkan aku dulu. Aku akan memulai menjelaskan di titik utamanya.

Genthru tersenyum senang melihat reaksi yang sesuai dia harapkan. Terlihat dengan sangat jelas ekspresi kebingungan, kepanikan, kewaspadaan dan ketakutan pada wajah semua anggota tim.

Genthru : Aku telah memasangkan bom pada setiap orang yang berada di sini.

Puhat dan Abengane : Hah?!

Anggota tim 1 : Apa?! Bagaimana kau melakukannya?!

Genthru : Aku ingin menukar nyawa kalian dengan kartu khusus. Itulah yang kuminta (tersenyum menyeramkan)

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Where stories live. Discover now