122 - Maju × Pakunoda × Mundur

874 172 19
                                    

Pemadaman listrik yang tidak terduga itu terjadi cukup lama di dalam hotel mewah. Selama beberapa menit di dalam kegelapan, beberapa dari mereka saling beradu kekuatan untuk berusaha mengamankan sandera mereka, di samping itu tanpa disadari, mereka telah kehilangan kepala laba-laba. Seluruh anggota Ryodan terutama Pakunoda terkejut bukan main.

Pakunoda : Danchou ga inai! (Boss tidak ada!)

Pakunoda yang syok mulai panik. Untuk saat ini, dia tidak bisa berpikir jernih.

Pakunoda : Dari kalian semua, apa ada yang melihat sesuatu?

Shizuku menggeleng-gelengkan kepalanya. Sekarang mata mereka semua sudah terbiasa dengan kegelapan.

Shizuku : Tidak.

Lucia : Tidak ada. Kan kita sibuk menangkap sandera.

Kortopi : Kami sudah dikalahkan.

Untuk menutupi rasa kecurigaan karena telah menyerang teman rekannya, Lucia berpura-pura menangkap Killua. Dia memegangi kedua tangan Killua. Tampak Killua masih sedang berusaha untuk melepaskan dirinya.

Lucia : Kau tidak akan bisa kabur dariku, oniichan! (tersenyum)

Killua : Ck! Lepaskan aku, Luci!

Sekali lagi cahaya kilat bersamaan dengan suara guntur masuk menerangi lobby itu memperlihatkan adanya sesuatu yang tertempel pada pisau tersebut.

Nobunaga melihat ke arah pisau yang masih tertancap di pilar dinding itu dan ternyata itu adalah sebuah kertas. Dia berusaha mencabut pisau itu.

Lucia tersenyum senang karena rencana Kurapika berjalan sukses sesuai cerita aslinya. Senyumannya semakin lebar ketika dia melihat Pakunoda berjalan ke arah Machi sambil memegangi pipinya yang masih terasa sakit.

Machi : Paku, heiki? (Paku, kau baik saja?)

Pakunoda : Lengan kiriku patah dan gigi bagian depan dan gerahamku rusak. Selain itu, aku baik.

Machi : Aku juga. Sepertinya beberapa tulang rusukku patah. Aku sedikit meremehkan anak-anak ini.

Pakunoda : Zero, kau bagaimana?

Lucia : Aku baik-baik saja. Hanya saja, bahuku sedikit terkilir. Perutku juga sedikit sakit.

Killua hanya bisa tersenyum kecil, karena dia tahu Lucia sedang berbohong. Dia yang mengerti pun langsung mengikuti akting Lucia.

Killua : Itu karena kau berusaha menangkapku!

Lucia : Benar. Kau hebat, oniichan.

Lucia sengaja mempererat pegangannya. Killua sedikit meringis.

Killua : Ugh...

Pakunoda : Itu tidak terduga dari anak-anak sekalipun.

Nobunaga berhasil mencabut pisau dan mengeluarkan kertas yang tertempel pada pisau. Dia langsung menyalakan api dari mancis lalu membaca isi kertas tersebut. Nobunaga sedikit terkejut dengan apa yang tertulis di kertas itu.

Nobunaga : Pakunoda!

Semua melihat ke arah Nobunaga.

Nobunaga : Ini untukmu.

Nobunaga menyerahkan kertas tersebut, Pakunoda langsung menyalurkan Nennya pada kertas supaya bisa membaca isi dari kertas tersebut.

Secara otomatis terlihat semua gambaran yang terlintas di kepala Pakunoda. Isi kertas menunjukkan semua aksi Kurapika, si pengguna rantai yang menyamar sebagai pegawai hotel lalu memanfaatkan situasi pada saat Ryodan sibuk menangani sandera ketika lampu padam.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang