112 - Genei Ryodan × Netral × Zoldyck Part 1

1.1K 238 51
                                    

Light dan Kurapika tiba di tempat tujuan. Light mendapatkan kabar buruk mengenai putrinya, Neon yang jatuh pingsan pun langsung bergegas pergi ke lantai 15 kamar 501, di mana tempat Neon berada.

Sementara itu, selama pencariannya, pembunuh bayaran yang memakai topi tersenyum licik karena telah menemukan targetnya. Dia bisa mencium bau darah dan menyadari bahwa targetnya sengaja meninggalkan jejak darah.

Pembunuh bayaran (memakai topi) : (Jejak darah... Dia ingin ditemukan, dengan meninggalkan bekas yang hanya dimengerti oleh pembunuh lain. Ternyata dia sama sepertiku. Kita ini sama. Tertarik membunuh.)

Pembunuh bayaran itu terus berjalan pelan dan sampai ke sebuah ruangan. Kemudian dia mengintip ke dalam ruangan tersebut secara perlahan dan hati-hati dari balik tembok.

Terlihat ada seseorang yang sedang terikat di kursi dan diletakkan di tengah-tengah ruangan. Ternyata seseorang itu adalah pembunuh bayaran elit lainnya.

Tampak Chrollo berdiri di belakang pembunuh bayaran elit itu sambil memegangi sebuah pena yang masih tertancap di kepala. Sejak awal Chrollo sudah mengetahui kedatangan pembunuh bayaran yang memakai topi itu. Dia menatap tajam dan sinis ke arah pintu.

Chrollo : Tenang saja. Aku tidak akan menggunakan trik murahan.

Chrollo mencabut pena yang tertancap di kepala pembunuh bayaran elit itu.

Chrollo : Ayo kita bermain sebentar, satu lawan satu.

Pembunuh bayaran yang memakai topi terpaksa menunjukkan dirinya dan mengeluarkan pisau belatinya. Dia tersenyum penuh percaya diri.

Pembunuh bayaran (memakai topi) : Ya.

Di luar gedung perlelangan, para anggota laba-laba sedang membersihkan para mafia. Tampak Phinks sedang memutar kepala mafia. Mafia itu pun langsung mati. Di hadapannya, Feitan sibuk melihat ponselnya.

Feitan : Aku dapat pesan dari Zero.

Phinks : Apa katanya?

Feitan : Katanya boss ingin memulainya di dalam gedung pemakaman, jadi kita harus ke sana.

Phinks : Walaupun kita tidak terlalu jauh dari gedung itu. Tapi bagaimana yang lainnya?

Feitan : Yang lain juga sama. Mereka sudah membersihkan para sampah sambil mendekati gedung. Meskipun Zero menyuruh kita pelan-pelan dan santai saja.

Phinks : Ok, jadi ayo kita pergi.

Feitan : Dan juga, katanya boss menambahkan peraturan baru.

Phinks : Peraturan? Apa?

Feitan : "Lakukan seliar mungkin."

Feitan dan Phinks tersenyum licik. Setelah mendapatkan perintah, seluruh anggota Genei Ryodan langsung bergerak melakukan aksi pembantaian kepada seluruh mafia tanpa adanya belas kasihan sedikitpun. Terjadilah medan pertempuran di luar gedung pemakaman. Kota Yorknew telah menjadi lautan darah.

Pembunuh bayaran yang memakai topi hampir seluruh tubuhnya sudah terkoyak-koyak dan hilang di makan oleh Indoor Fish.

Tampak Indoor Fish masih berterbangan di sekitaran pembunuh bayaran itu. Pembunuh bayaran itu hanya bisa tertawa bagaikan orang gila yang sudah putus harapan.

Pembunuh bayaran (memakai topi) : Hehehe... Kenapa? Hehehe... Kenapa aku masih hidup? Hahaha...

Chrollo yang membelakangi pembunuh bayaran itu menghadap ke arah jendela kaca besar. Dia sedang menikmati pemandangan pembantaian yang sedang dilakukan oleh seluruh anggota rekannya. Dia hanya tersenyum.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang