59 - Pulau Zebil x Diburu x Atau memburu Part 2

1.7K 314 26
                                    

Pemandu : Saya menghargai kalian semua yang sudah bekerja keras di ujian tahap ketiga! Saya akan menyiapkan buku pedomannya dan perkenalkan nama saya adalah Khara! Ini akan memakan waktu sekitar 2 jam untuk bisa sampai di pulau Zebil. Para peserta ujian Hunter sekalian, semuanya ada 24 peserta yang tersisa di sini, jadi jika kalian gagal dalam ujian tahun ini janganlah bersedih atau berkecil hati karena kalian masih bisa mengulanginya lagi tahun depan.....

Kapal ferry sedang menuju ke pulau Zebil. Semua peserta ujian yang berada di dalam sebuah kapal ferry milik Asosiasi Hunter tidak tertarik bahkan tidak mendengarkan ocehan panjang dari seorang pemandu tersebut.

Pemandu : . . . . . (Si-sialan menyedihkan sekali. Tidak ada yang mendengarkanku sama sekali. Kalian kira aku ini radio rusak, huh?!) *tersenyum sambil menahan amarahnya*

Suasana tegang yang dingin bagaikan badai salju itu sangatlah mencengkram sehingga membuat pemandu itu merasa canggung dan tidak nyaman lalu terpaksa membungkam mulutnya sendiri kemudian pemandu itu pergi dari hadapan para peserta ujian begitu saja dengan rasa kecewa yang teramat dalam.

Para peserta ujian sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing dan ada juga yang melakukan aktivitas pribadi masing-masing tanpa memerdulikan sekitarnya. Seketika persahabatan dan keakraban mereka pada saat berada di pulau bulan sabit hanyalah sebuah omong kosong atau pun tidak ada sama sekali.

Mereka semua yang tadinya berteman sekarang menjadi musuh. Tidak ada satu pun yang berani mendekat untuk berbasa basi satu sama lain seperti bertanya "siapa yang kau buru?" atau "dapat nomor berapa?"

Lucia tersenyum licik sekilas saat memerhatikan para peserta ujian yang diam seribu bahasa yang ada di sekitarnya.

Lucia : (Inilah sifat dasar dan egois manusia. Jika sudah merasa tidak bisa menguntungkan bagi mereka, maka mereka akan menghindari orang tersebut. Atau mencari hal yang bisa menguntungkan bagi mereka. Padahal sebelumnya mereka saling percaya dan bekerja sama satu sama lain tapi sekarang berubah dalam sekejap dan sangat berhati-hati hanya karena merasa adanya ancaman yang datang)

Tiba-tiba terdengar gumaman Kurapika. Gumamannya masih bisa terdengar oleh Lucia yang berdiri tepat di samping kirinya Kurapika. Lucia menghadap ke arah lautan dengan membelakangi para peserta lainnya.

Kurapika : Pertempuran akan segera dimulai.

Sedangkan Leorio duduk bersandar sama seperti Kurapika. Dia duduk tepat di samping kanannya Kurapika lalu menanggapi gumaman Kurapika. Posisi mereka bertiga berada di dek bagian belakang yang tidak terlalu ramai.

Leorio : Yaah... Seketika suasananya berubah dan mereka dengan cepatnya menyembunyikan nomor ID mereka masing-masing.

Kurapika : . . . .

Leorio : Hey, misalnya ya... Hanya misalnya saja... Kalau kau yang menjadi targetku, aku tidak akan belas kasihan padamu loh...

Leorio sengaja mengatakan itu. Dia sangat penasaran siapa yang akan diburu oleh Kurapika, dengan ragu sedikit melirak lirik ke arah Kurapika untuk melihat ekspresi dan reaksi Kurapika.

Kurapika : Oh tentu saja! Pada umumnya jika secara kebetulan kau yang menjadi targetku...

Leorio langsung refleks berdiri kaget mendengarkan ucapan Kurapika.

Leorio : Eh?!

Kurapika : Aku juga akan begitu (tersenyum menantang)

Leorio : Targetmu itu aku ya?! (sedikit panik)

Melihat reaksi konyol Leorio, Kurapika yang sedari tadi menahan rasa geli akhirnya sedikit tertawa kecil dengan gaya dan reaksi Leorio.

Kurapika : Pfft. Tenang saja. Targetku bukanlah kau. Kan kita sedang berbicara tentang kata "misalnya", bukan? (tersenyum)

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang