133 - Bomber Part 2

587 126 10
                                    

Shalnark : Jadi ini kota Rubicuta ya?

Shizuku : Oh, kita sudah sampai ya? Apa Feitan dan Phinks ada di sini?

Shalnark : Tidak tahu.

Kortopi : Kenapa Zero menyuruh kita ke kota ini?

Shalnark : Entahlah, pasti ada sesuatu yang menarik, kan?

Shizuku : Begitu, kah?

Shalnark hanya tertawa kecil saat melihat keraguan teman rekannya.

Kortopi : Sebaiknya kita mulai mencari Feitan dan Phinks.

Shizuku : Tapi sebelum itu, apa kalian tidak merasa kota ini tidak berbeda dari dunia kita yang asli ya?

Shalnark tersenyum lebar.

Shalnark : Benar-benar tidak terasa seperti di dalam dunia game ya. Sebaiknya kita berpencar ke arah yang berbeda untuk mengumpulkan beberapa informasi.

Gon, Killua, Lucia dan Kaname tiba di tempat tujuan. Lucia melihat Biscuit Krueger duduk santai di sebelah Puhat. Biscuit menyadari ada tatapan tajam yang sedang menatapnya, tanpa di sengaja pandangannya bertemu dengan Lucia. Lucia tersenyum cukup lebar. Biscuit langsung sedikit membuang wajahnya ke samping.

Lucia : (Wah, meskipun umurnya sudah lebih dari setengah abad tapi ternyata penampilan aslinya lebih imut walaupun itu diubah dengan kekuatan Nen-nya.)

Nickes berjalan ke salah satu pemain veteran bernama Assam.

Nickes : Dengan ini semua...

Nickes menghentikan perkataannya sejenak, dia melihat ke arah pemain veteran lainnya, Genthru yang berdiri tidak jauh dari Assam. Genthru adalah leader dari grup bomber.

Nickes : Mana kedua pemain itu?

Genthru membetulkan kacamatanya.

Genthru : Mereka menolak tawaran kita. Mereka tidak mau mendengarkan kita.

Nickes : Oh, begitu.

Assam : Kalau begitu, kita mulai saja pembahasannya.

Nickes melihat ke arah pemain pemula yang datang hari ini.

Nickes : Pemain pemula yang datang di waktu yang sama seperti kalian barusan tewas di sebelah sana. Dan mereka (Gon, dkk) ini yang menjadi saksi matanya. Perut orang itu meledak.

Killua : Dia pria berotot dengan rambut hitam. Dia orang pertama yang lulus seleksi ujian.

Nickes : Itu pasti ulah perbuatan bomber.

Genthru sedikit menutup mulutnya dengan tangannya, dia berpura-pura berpikir keras.

Genthru : Jadi dia...

Killua : Bomber?

Genthru : Pertama, kita akan membahas tentang apa yang paling kalian khawatirkan sekarang ini. Kematian orang itu bukanlah disebabkan oleh kartu mantra sihir. Dalam game ini, kartu mantra sihir tidak dapat melukai atau pun membunuh siapa pun. Oleh karena itu, tidak ada pemain yang pernah terluka atau terbunuh oleh mantra sihir. Selain itu, semuanya ada 40 jenis kartu mantra sihir dan itu dipisahkan ke dalam kartu pertahanan dan penyerangan. Lalu ada satu kartu mantra sihir yang bernama "trace."

Lucia : "Trace"? Oh, itu kartu yang mau digunakan sama pria kribo (Latarza) kepada oniichan, bukan?

Gon : Eh?

Killua : Aku?

Lucia : Tapi pada saat itu, aku datang tepat waktu dan memotong kedua kaki dan tangannya, makanya dia tidak bisa berulah apa-apa. Hihi..

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ