106 - Mengamati x Mengejar x Tertangkap Part 1

1.3K 239 23
                                    

Hi Readers, maaf sudah lama updatenya 😭 Akhir-akhir ini banyak sekali rintangan dan halangan. Editor juga sibuk sekali, Author juga susah nemu idenya dan sempat drop gara-gara Covid ini 😭

Apa readers sudah bosan menunggu? Author berharap semoga Readers jangan sampai pernah bosan menunggu dan dukung terus cerita FF ini ya 😊

Kalau begitu, happy reading and enjoy 😁

Gon, Killua, dan Leorio sedang berada di sebuah warnet. Mereka sedang berusaha untuk mencari berbagai informasi mengenai di mana markas tempat berkumpulnya para anggota Genei Ryodan berada dari internet.

Leorio : Tidak bagus... Tidak dapat apa pun. Aku menyerah! Ini hal yang mustahil untuk mencari keberadaan mereka dengan cara seperti ini!

Killua : Ya, setiap laba-laba berhadiah dua miliyar memang menarik sih... Dan untuk menemukan mereka hampir tidak mungkin. Tapi jangan menyerah secepat itu dong! Mau bagaimana pun juga, kita harus segera menemukan Luci!

Gon : Eh, bukannya kita bisa menanyakan informasi dari situs Hunter? Misalnya tempat para Ryodan saat ini. Sebagai gantinya, kita tawarkan hadiah besar.

Leorio : Hei, hei! Dari mana kita dapatkan uang itu?

Gon pun tersenyum lebar. Lalu dengan penuh kepercayaan diri, Gon mengeluarkan kartu lisensi Hunternya. Killua dan Leorio yang tidak mengerti dengan maksud Gon yang menunjukkan kartu lisensi Hunternya pun hanya menatap bingung.

Kemudian, Gon pergi ke bank untuk mencetak buku tabungannya, lalu pergi ke ATM (tempat pengambilan uang). Dia melihat buku tabungannya. Leorio terkejut saat melihat angka pada buku tabungannya Gon. Angka pada buku tabungan tertulis sekitar 100 juta jenni.

Leorio : Uwo! Luar biasa! Aku tidak menyangka, kau benar-benar berduit.

Killua : Dasar, apa kau yakin menjual kartu lisensi Huntermu itu? Kau terlalu nekat.

Gon hanya tersenyum, lalu dia membeli sebuah katalog Southernpiece (katalog perlelangan) atas sarannya Leorio. Dia mengecek isi dari katalog tersebut. Dia membalikkan setiap halamannya dengan penuh hati-hati, lalu tersenyum senang saat menemukan informasi mengenai game Greed Island dari katalog itu.

Setelah itu, mereka bertiga pergi ke baazar perlelangan, tempat orang-orang menjual benda-benda unik dari seluruh dunia. Gon melihat ke kiri dan ke kanan, lalu dia menemukan sebuah pisau belati yang begitu menarik perhatiannya.

Ternyata adanya aura Nen dari pisau belati tersebut saat Gon menggunakan Gyou. Killua berkata bahwa itu adalah pisau belati Ben. Dan menjelaskan asal usul pisau belati tersebut. Tiba-tiba Killua langsung menemukan sebuah ide cemerlang untuk bisa mengumpulkan uang dengan cara ini.

Kemudian, Gon dan Killua pun langsung mengelilingi baazar perlelangan. Sedangkan Leorio yang tidak bisa menggunakan Gyou pun menawarkan dirinya untuk mengecek informasi di cafe warnet. Mereka pun berpisah dan menjalankan tugas masing-masing.

Killua dan Gon menggunakan Gyou untuk mencari benda yang bisa mengeluarkan aura Nen, lalu mereka bersaing dengan menawarkan harga tinggi supaya bisa mendapatkan benda-benda tersebut sampai batas waktu yang ditentukan telah habis.

Killua berkata jika sudah ada orang yang menawar duluan, maka dia menyuruh Gon untuk menaruh harga 2.5 kali lebih besar dari orang yang pertama menawar. Gon pun mendengarkan perkataan Killua. Barang yang mereka dapatkan itu mereka menjualnya kembali pada toko perdagangan barang.

Gon dan Killua yang hampir tertipu, ditolong oleh seseorang ahli menilai barang yang bernama Zepile. Zepile adalah seorang pria yang bersaing dengan Gon dan Killua untuk memperebutkan benda yang ada di baazar perlelangan.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Where stories live. Discover now