06 - Ujian x Tahap Pertama x Dimulai

3.8K 546 10
                                    

Gon mulai meminum minuman kalengnya dan langsung memuntahkannya. Tonpa yang awalnya tersenyum licik, raut wajahnya berubah menjadi bingung.

Gon : Tonpa-san, minuman ini sepertinya sudah kadaluwarsa, rasanya aneh dan baunya basi.

Leorio yang mendengar ucapan Gon tersentak kaget dan langsung menyemburkannya keluar.

Leorio : Yang benar? (mulai marah) Hampir saja!

Tonpa mulai keringatan dingin. Dia masih bingung. Dan langsung pura-pura berakting bego.

Tonpa : L-lho? Itu aneh... (Tidak mungkin... Obat pencuci perut itu seharusnya tidak berasa dan berbau)

Tonpa melirik sekilas ke arah Kurapika. Dia melihat Kurapika membuang isi minuman kaleng itu dengan cara menuangkan minuman itu ke lantai dengan santainya. Tonpa yang merasa misinya sudah gagal, langsung bertindak cepat.

Tonpa : Aku sangat-sangat minta maaf! (berlutut) Aku tidak tahu kalau minuman itu sudah rusak (tidak berani melihat ke arah Gon, Leorio dan Kurapika)

Gon : Tidak apa-apa, kau tidak perlu meminta maaf sampai segitunya. Apa perut Tonpa-san baik-baik saja? (khawatir)

Tonpa : E-eh? Y-ya (gugup dan merasa canggung) Baik-baik saja.

Gon : Karena aku sudah mencoba semua jenis rumput-rumputan dan tanaman gunung. Jadi, aku bisa merasakan jika ada sesuatu yang aneh (tersenyum polos)

Tonpa : Be-begitu kah? Ha ha (tertawa kaku) Itu menakjubkan, hehe... (Sial... Kenapa aku harus bertemu dengan bocah gunung ini?)

Tonpa : Aku minta maaf soal itu ya (bangkit) Kalau begitu, sampai nanti lagi ya (kabur)

Tonpa segera pergi meninggalkan Gon, Leorio dan Kurapika di tempat.

Leorio : Orang tua yang pandai bicara... (masih merasa tidak senang)

Tonpa berjalan menjauhi Gon, Leorio dan Kurapika dengan ekspresi kesal. Tiba-tiba Killua datang menyapa Tonpa.

Killua : Hei, hei, Tonpa-san!

Tonpa mendengar ada seseorang yang memanggilnya dengan suara yang cukup keras langsung menoleh ke arah sumber suara itu. Dilihatnya Killua melambai-lambaikan tangannya sambil tersenyum lebar. Semua peserta ujian yang ada disekitar sana langsung melihat ke arah Killua.

Killua : Boleh aku minta lebih banyak lagi minuman kaleng yang tadi kau tawarkan kepadaku? Aku merasa gugup sehingga membuatku menjadi haus.

Tonpa : Eh?! (tersentak kaget) Oh, boleh saja... (merasa bingung dan aneh)

Lucia tertawa tanpa suara. Dia merasa lucu saat melihat reaksi Tonpa yang merasa bingung dan mulai merasa takut itu. Killua dan Lucia datang mendekati Tonpa dan sudah berada di depannya.

Tonpa : (Ada apa dengannya? Obat pencuci perut yang dia minum tadi seharusnya sudah berpengaruh sekarang. Apa yang terjadi?)

Lucia bisa mengetahui semua yang ada dipikiran Tonpa, dia mendengar dengan jelas suara isi hatinya Tonpa yang muncul di kepalanya. Lucia tersenyum. Tonpa memberikan sekaleng minuman yang tadi lagi ke Killua.

Killua membuka minuman kalengnya dan langsung meminumnya dengan cepat. Tonpa tercengang. Dia melihat Killua dengan horror. Dia bingung dan bertanya-tanya. Lucia yang berdiri di samping Killua hanya tersenyum. Tonpa yang menyaksikan itu semua menunjukkan ekspresi geram.

Tonpa : (Itu mungkin hanya obat pencuci perut. Tapi jika dia minum sebanyak itu, dia bisa mati karena dehidrasi)

Killua : Khawatir?

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora