17 - Ujian x Tahap Kedua x Dimulai

2.8K 477 13
                                    

Pada ujian di tahap kedua, para peserta dipertemukan oleh dua orang penguji. Mereka adalah Buhara dan Menchi.

Buhara adalah salah satu dari penguji tahap kedua dari ujian Hunter ini dan pasangannya adalah Menchi. Dia adalah pemburu gourmet (citarasa) dan sosok raksasa dengan perut gempal dan nafsu makan yang besar. Sifat santai Buhara kontras dengan sifat Menchi yang sangat selektif.

Menchi adalah salah satu dari penguji tahap kedua dari ujian Hunter ini dan pasangannya adalah Buhara. Dia sangat pilih-pilih dalam hal makanan, tetapi sangat cocok dengan profesinya karena dia adalah salah satu pemburu gourmet (citarasa) terbaik di dunia. Ditambah dengan selera rasa dan keahlian kuliner Menchi yang sensitif dan sangat selektif adalah tubuh yang bugar secara fisik yang memungkinkannya melakukan pencarian makanan unik dan pengalaman kuliner, berkali-kali di tempat-tempat berbahaya.

***********************************

Menchi : Aku penguji di tahap kedua, Menchi.

Buhara : Aku Buhara, penguji lainnya.

Semua peserta hanya terpaku diam mendengar dan menatap Buhara dan Menchi. Tiba-tiba terdengar suara bunyi perut keroncongan yang cukup besar dari arah si penguji.

[GRROOOOOOONNNGGG...]

Menchi hanya tersenyum lebar.

Peserta ujian : S-suara apa itu?

Lucia : Oniichan, ayo siap-siap keluar. Sebentar lagi akan dimulai (berbisik)

Killua : Ya.

Menchi : Kau pasti sudah lapar ya (tersenyum)

Buhara : Aku sudah kelaparan... (lesu)

Menchi bangkit dari sofa.

Menchi : Jadi, begitulah. Ujian tahap keduanya adalah...

Menchi tidak melanjutkan perkataannya dengan selesai sehingga membuat semua peserta menjadi merasa tegang. Menchi yang melihat itu hanya tersenyum lebar.

Menchi : Ryouri yo! (Memasak!)

Hanzo : Ryo-ryouri? (tersentak)

Nampaknya semua peserta tersentak kaget dan kebingungan. Sedangkan Killua dan lainnya yang sudah mengetahui hal ini dari Lucia hanya tersenyum.

Leorio : Hehe... Mereka pasti kebingungan (berbisik)

Kurapika : Awalnya kita juga begitu, kan? (berbisik)

Todo : Tunggu dulu! (protes) Apa maksudmu dengan memasak?! Kami ke sini untuk mengikuti ujian Hunter!

Menchi : Itu benar (jawab santai) Tantangan di tahap kedua ini adalah membuat masakan yang bisa memuaskan mulut kami.

Peserta lain : Kenapa kami harus memasak?!

Menchi : Itu karena... (berkacak pinggang) Kami adalah Hunter citarasa (tersenyum)

Terlihat Menchi dan Buhara tersenyum dengan bangga. Akan tetapi, mereka di tertawakan dengan para peserta ujian.

Todo : Hah? Puh! Pffft... Hahaha... (tertawa keras)

Melihat Todo tertawa terbahak-bahak, semua peserta langsung ikut tertawa.

Peserta lain : Hunter citarasa katanya... (mengejek)

Menchi merasa kesal, raut wajahnya berubah lalu menghela nafas ringan. Dia sudah bisa menduganya, kalau para peserta ujian akan memandang rendah dan meremehkan hal ini.

Dari kejauhan terlihat Satotz yang berdiri di atas pohon, Satotz penasaran dengan ujian tahap kedua. Dia mengamati para peserta dengan memakai teropong.

Satotz : (Hunter citarasa Menchi dan Buhara, terpilihnya mereka sebagai penguji pasti akan menimbulkan sedikit masalah. Aku memprediksi, mungkin hanya lima peserta... Tidak, tergantung tantangannya, mungkin kurang dari sepuluh peserta yang bisa lolos dari tahap kedua)

Todo : Jadi, Hunter citarasa, apa yang harus kami buat? (tersenyum meremehkan)

Menchi : Buhara.

Buhara langsung berdiri dan maju kedepan.

Buhara : Bahan yang dibutuhkan adalah buta.

Peserta lain 1 : Buta?

Peserta lain 2 : Maksudmu daging buta?

Buhara mulai menjelaskan dengan panjang lebar. Para peserta mendengarkan dengan sesakma.

Buhara : Kalian bebas menggunakan daging dari spesies buta apapun di hutan Biska ini. Kalian harus menggunakan peralatan masak yang ada di sana untuk mempersiapkan babinya. Kalian hanya akan lolos jika kami menilai masakan kalian enak.

Menchi : Dan kami bukan hanya menilai dari rasanya saja. Jangan kalian remehkan hal-hal kecil dalam memasak. Mengerti? (menatap tajam) Jika kalian semua dapat memuaskan keinginkan kami berdua, maka ujiannya selesai.

Todo : Iya, iya, mengerti (tersenyum meremehkan) Ayo mulai saja.

Buhara : Kalau begitu, ujian tahap kedua... Dimulai!

Semua peserta ujian langsung berlari keluar menuju gerbang untuk mencari buta liar yang berkeliaran di hutan Biska ini.

Menchi : Bebas untuk menggunakan daging dari spesies buta apapun? Kebiasaan burukmu muncul lagi...

Buhara : Memilih bahan adalah tugasku, kan?

Menchi : Hanya ada satu spesies buta yang hidup di hutan Biska, benar, kan? (tersenyum senang)

Buhara : Pfft. Great Stamp, buta paling ganas di dunia. Mereka memiliki hidung yang besar dan sangat keras. Mereka menggunakan hidung mereka untuk melempar musuhnya ke udara dan jika kau terlalu lambat, kau akan berakhir sebagai makan malam mereka. Aku harap mereka semua tidak terbunuh (tersenyum meremehkan)

***********************************

Semua peserta masih sedang mencari-cari buta yang berkeliaran di dalam hutan.

Hanzo : Oi, buta-chan? (Hei, babi kecil?) *melihat-lihat sekeliling*

Lucia yang sudah tahu lokasi buta tersebut langsung pergi ke arah utara. Gon, Killua, Leorio dan Kurapika mengikuti Lucia dari arah belakang.

Leorio : Menangkap buta dan memasaknya, ini lebih mudah daripada ujian tahap pertama (tersenyum meremehkan)

Lucia : Sebelah sini!

Lucia langsung berlari turun ke bawah bukit. Dan terlihat banyak sekali buta liar yang berkeliaran.

Lucia : Ketemu (tersenyum)

Leorio : Buta da! (Babinya!) Tapi, bentuknya sedikit aneh dan mereka sedang mengunyah tulang...? (merasa ngeri)

Kurapika : Apa mungkin... Karnivora?

Buta pink menyadari kehadiran Lucia, Gon, Killua, Leorio dan Kurapika dan langsung mengamuk. Hidungnya keluar asap dan siap-siap untuk menyerang.

Lucia : Tenang, jangan panik. Kelemahannya ada di kepala (tersenyum)

Tidak ada yang mendengarkan perkataan Lucia karena melihat banyak buta pink berlari dengan cepat ke arah mereka.

Gon, Killua, Leorio dan Kurapika langsung berlari, akan tetapi Lucia hanya tersenyum, dia tidak lari dan hanya diam di tempat. Killua menoleh ke belakang dan langsung berbalik arah sambil berteriak memanggil Lucia.

Killua : Luci!!!

Gon : Killua?!

Gon pun langsung berbalik arah dan mengejar Killua yang sedang berlari ke arah Lucia. Sedangkan Leorio dan Kurapika masih berlari ke arah berlawanan dari Gon dan Killua karena dikejar buta lainnya.

Leorio : Uwaaa!! Jangan kemari!!!

Lucia mengeluarkan belati kecilnya dari dalam tas, akan tetapi saat baru mau menggores pisau tersebut ke telapak tangannya, tiba-tiba dari arah belakang Gon langsung memukul kepala buta pink itu dengan keras menggunakan alat pancingnya. Buta itu berteriak kesakitan dengan cukup keras sehingga membuat para peserta lainnya menyadari hal itu dan langsung menyerbu ke arah sumber suara.

Buta : OIINNNKKK!!

Peserta lainnya : Butanya ada di sebelah sana!!

Killua dan Lucia hanya tercengang melihat Gon yang sedang menyeringai, Lucia tidak menyangka Gon akan menyelamatkannya. Seketika buta itu langsung tumbang tergeletak di atas tanah.

Gon : Hehehe... Syukurlah aku tepat waktu. Kau gak apa-apa kan, Lucia? (menyeringai)

Lucia : Ya, terima kasih, Gon (tersenyum)

Killua : Huh... Seharusnya buta itu milikku.

Lucia : Hehe... Oniichan jangan cemburu gitu, itu ada dua ekor buta yang datang lagi dengan kecepatan penuh.

Killua : Baiklah (tersenyum)

Saat buta itu datang, Killua langsung melompat ke atas dan menyerang keduanya menggunakan skateboardnya. Kedua buta itu langsung tumbang.

Killua : Dou da?! (Bagaimana?!) *merasa bangga*

Lucia dan Gon : Wow.. (bertepuk tangan)

Killua menjadi besar kepala. Dia senang mendapat pujian dari Gon dan Lucia. Gon, Lucia dan Killua sudah selesai menangkap buta mereka. Sedang Leorio dan Kurapika masih berlari dikejar dua ekor buta pink yang mengamuk. Gon, Lucia dan Killua hanya melongo melihat hal itu.

Lucia : *berdeham* Apa perlu kita membantu mereka?

Killua : Hm, kurasa begitu...

Gon : Kurapika! Leorio! Serang kepalanya! (berteriak)

Leorio : Dasar! Bilang dong dari tadi!

Lucia : (Perasaan tadi aku kan sudah bilang sebelumnya, dasar menyebalkan!)

Kurapika dan Leorio langsung berhenti berlari dan menghadap ke arah buta yang berlari cepat ke arah mereka. Dengan serentak menyerang kepala buta itu saat kedua buta itu datang menyerang. Kedua buta itu berteriak kesakitan dan tumbang. Leorio tersenyum bangga karena berhasil mengalahkan buta. Saat para peserta lainnya tiba di tempat, terlihat Lucia, Gon, Killua, Leorio dan Kurapika sudah selesai menangkap buta dan langsung kembali dengan membawa buta di tangan mereka.

Lucia, Gon, Killua, Leorio dan Kurapika : Kami duluan ya, selamat berjuang! (serentak)

Para peserta lainnya kerepotan menangkap para buta itu karena para buta itu menyerang dengan membabi buta dan cukup banyak peserta lainnya yang tersingkirkan.

Lucia, Gon, Killua, Leorio dan Kurapika kembali membawa buta di tangan mereka dan langsung memanggangnya.

Menchi : Eh? Hanya 5 orang yang kembali (tersenyum senang) Dimana orang-orang yang meremehkan kita tadi?

Tidak lama kemudian, para peserta lainnya juga sudah mulai banyak yang berdatangan

Buhara : Kita! Kita! (Datang! Datang!) Syukurlah, banyak yang datang membawa buta. Aku sudah tidak sabar (senang)

Menchi : Cih! Mereka kembali dan menangkap banyak. Padahal aku berharap mereka semua mati. Ternyata lumayan hebat juga (tidak merasa senang)

Buhara senang melihat banyak buta yang sedang dipanggang di atas pemanggangan. Air liurnya sudah menetes.

Satotz yang masih melihat dari atas pohon dengan teropongnya merasa sedikit kagum.

Satotz : Hmm, para peserta di tahun ini sangat berbakat. Tetapi, masalahnya dimulai dari sini.


-Bersambung-

JIKA SUKA PADA EPISODE KALI INI, JANGAN LUPA BERI TANDA VOTE DAN JUGA SHARE YA SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT! 😁 JIKA ADA SARAN ATAU KOMENTAR, JANGAN SUNGKAN DITULIS DI KOLOM KOMENTAR KARENA ITU BISA MEMBANTU AUTHOR BERKEMBANG DAN MENCARI INSPIRASI. AUTHOR TUNGGU YA :) TERIMA KASIH 😁🙏

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang