138 - True × Identity × False

578 107 24
                                    

Hi, Readers apa kabar? Maaf sudah lama tidak update dan baru bisa update sekarang 😁 Kalian masih setia menunggu dan tidak bosan, kan? Semoga iya dan terus menunggu ya. HEHEHEHE.. #plaaaak 🤣🤣

BAIKLAH TIDAK USAH LAMA-LAMA LAGI.

Enjoy for the story and happy reading 💕

Pada akhirnya Killua menerima Biscuit sebagai tutor mereka setelah melihat pertarungan singkat antara Biscuit dengan Binolt. Lalu Biscuit memberikan sebuah kesempatan pada Binolt untuk dibiarkan tetap hidup jika dia mau bertarung dengan Gon, Killua dan Kaname selama dua minggu penuh.

Biscuit sengaja menawarkan hal itu supaya anak didiknya juga bisa mendapatkan pelatihan pada tubuh mereka yang lemah itu sebagai latihan pertama mereka yang diberikan oleh Biscuit. Biscuit duduk di atas bebatuan sebagai pengawas mereka. Dia meletakkan sebuah batu kecil di sampingnya sebagai tanda hari pertama.

Biscuit : HAJIME! (MULAI!)

Binolt langsung berlutut mengistirahatkan tubuhnya dan memegangi perutnya yang terluka cukup parah akibat serangan Biscuit yang kuat. Dia menghela nafas. Meskipun begitu dia masih memerhatikan lawannya dengan tajam.

Biscuit : Apa yang kalian lakukan?! Kenapa kalian bengong?! Lihat dia sedang mencoba memulihkan luka-lukanya! Apa kalian rela membiarkannya melakukan itu?!

Gon menunjukkan ekspresi serius. Dia berpikir keras. Kaname hanya diam melihat situasi dari belakang Killua dan Gon. Sedangkan Killua sedikit mengertakkan giginya dengan geram. Dia terpaksa bergerak maju perlahan ke depan.

Bagaikan seekor harimau, Killua mengendap-endap mencari kesempatan untuk menyerang Binolt yang hanya berlutut diam dan menutupi matanya.

Sekarang Killua berdiri tepat di belakang Binolt. Lalu tiba-tiba berlari ke arah Binolt. Binolt yang menyadari keberadaan Killua langsung membuka matanya dan dengan cepat mengayunkan guntingnya ke arah Killua.

Kaname : Killua-kun awas!!!

Killua tersentak kaget, refleks dia langsung melompat mundur ke belakang. Meskipun Killua berhasil menghindari serangan gunting Binolt, akan tetapi ujung gunting Binolt berhasil mengoreskan pipinya.

Killua : (Jika dia tidak terluka, mungkin kecepatannya tidak berkurang dan pada saat itu juga aku akan kehilangan mataku...)

Kaname terkejut melihat darah telah mengalir di pipi Killua. Hati Kaname menjadi kacau dan gundah. "Tidak apa-apa," teriak Killua ke arah Kaname dan Gon. Killua tahu kalo Kaname sangat mengkhawatirkan dia.

Di samping itu, Gon langsung datang menyerang, namun Gon tidak sanggup mendekati Binolt, langkahnya juga terhenti tepat beberapa senti di depan Binolt karena Binolt mengayunkan guntingnya ke arah Gon. Gon melompat mundur ke belakang.

Gon : Uhk (Aku tidak bisa mendekatinya!)

Sekali lagi, Killua ingin mencoba menyerang kembali tapi tidak ada celah yang ada hanya lukanya yang terus bertambah. Sejak tadi Killua dan Gon hanya memutari Binolt yang tidak bergerak sama sekali dari tempatnya.

Biscuit yang sejak tadi memerhatikan mereka dari atas bebatuan masih duduk diam. Tiba-tiba muncul Lucia dan anggota Ryodan lainnya dari belakang. Hanya Lucia saja yang berjalan ke arah Biscuit lalu berdiri tepat di samping Biscuit.

Lucia : Oh, sudah di mulai ya? Untung aku datang tepat waktu. Hihi.. Tapi di mana bocah (Kaname) itu ya?

Kaname terus mencari celah dan menghilangkan dirinya. Dengan menggunakan Gyou, Biscuit dan Lucia berhasil menemukan Kaname.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Where stories live. Discover now