135 - New × Enemy × Killer

549 116 20
                                    

Sebelum membaca, jangan lupa klik bintang nya buat support ceritanya dan komentar jika ceritanya kurang bagus supaya Author tahu atau setidaknya menambah ide dan inspirasi buat ceritanya. Hehe..

Happy Reading 💕

Beberapa saat kemudian, setelah mengikuti hawa bloodlust yang sangat kental, Lucia dan anggota Ryodan lainnya tiba di tempat lokasi kejadian. Lalu tampak salah satu dari anak buah boomer sudah tewas mengenaskan.

Lucia sedikit terkejut melihat keadaan mayat yang tewas mengenaskan dihadapannya. Dia hanya diam dan memerhatikan tubuh mayat yang seluruh tubuhnya sudah tidak ada kulitnya.

Phinks : Ck. Apa kita terlambat?

Shizuku : Sungguh kejam sekali. Siapa yang berbuat hal sekeji ini ya?

Phinks : Ini pasti orang yang mempunyai hawa bloodlust yang luar biasa kental tadi, hanya saja ada yang aneh karena mendadak hawa bloodlust itu menghilang total seketika.

Feitan : Sungguh karya seni yang luar biasa. Orang yang mengiris kulitnya satu per satu ini pasti orang yang genius.

Phinks : Cih, bagaimana dia melakukan hal ini? Mayatnya berantakan kayak begini kok dibilang seni?

Feitan : Seninya bukan di hasil akhir, dasar bodoh. Seni pembunuh ini terdapat di proses pembunuhannya.

Shalnark memegangi dagunya.

Shalnark : Bahkan orang kedokteran pun tidak mungkin bisa melakukan hal sedetail seperti ini.

Ibarat seorang penerjemah karya seni seorang sadistic, Feitan langsung menerangkan teori kematian anak buah boomer.

Feitan : Itu diawali dengan menguliti tubuh korban sedikit demi sedikit di bagian-bagian yang tidak vital dan membiarkan korban menjerit kesakitan. Lalu bagian yang dikuliti itu, dia kasih garam dan diusap-usap, terus operasi pun dimulai dengan mengeluarkan organ korban satu per satu. Sadistic ini tahu persis anatomi tubuh lawan. Dia mengeluarkan organ tubuh lawan tanpa membunuhnya, lawan tidak mengalami pendarahan besar, namun setiap saraf ditubuhnya menjerit kesakitan hingga pecah dan pendarahan pun dimulai dan...

Dengan cepat Lucia langsung memotong perkataan Feitan supaya Feitan segera menghentikan perkataannya. Shalnark dan anggota lainnya hanya bisa diam mendengarkan semua penjelasan Feitan.

Lucia : Dan akhirnya dia tewas mengenaskan. Oke, cukup sampai situ saja penjelasanmu, dasar sikopat bodoh. Kau membuatku merinding, Fei Fei!

Lucia menatap tajam ke arah Feitan. Feitan langsung terdiam dan balas menatap dingin ke arah Lucia. Shalnark yang berdiri tepat ditengah-tengah antara Feitan dan Lucia merasa panik dan buru-buru menenangkan kedua temannya ini karena takut terjadi pertarungan. Baik Lucia maupun Feitan saling membuang wajah mereka ke samping dengan kesal.

Feitan : Cih!

Lucia : Hmph!

Shalnark merasa lega karena melihat keadaannya sedikit tenang dan mencair. Feitan kembali menatap mayat dengan sangat kagum dan berasumsi si sadistic ini merupakan seorang dokter handal. Tiba-tiba tubuh mayat itu pun mengeluarkan cahaya keemasan dan menghilang tanpa jejak menandakan dirinya telah dikembalikan ke dunia nyata.

Shizuku : Oh, dia menghilang.

Phinks : Game over?

Shalnark : Lalu bagaimana caranya kita mencari pembunuhnya?

Feitan : Hanya beberapa saat setelah aura dan hawa bloodlustnya keluar, pembunuhnya sudah bisa melakukan sejauh ini. Ditambah lagi dia bisa menghilangkan auranya dalam sekejap hingga tak berbekas.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin