70 - Meteor City x Kukuroo Mountain Part 2

1.9K 295 40
                                    

Seorang kakek tua yang sangat misterius bernama Zankoku yang merupakan target Lucia asli sebelum kemunculan Airine. Lucia asli ditugaskan untuk membunuh Zankoku atas perintah Silva. Dia mempunyai rambut pirang dengan wajah yang menua.

Dia selalu tersenyum menampakkan giginya yang seperti gigi ikan hiu dengan matanya yang seakan-akan mengetahui setiap kelemahan lawannya. Dia selalu memegang sebuah tongkat besi, dengan tongkat besi itu lawannya pasti selalu mati mengenaskan.

Satu tahun yang lalu, terjadi pertarungan sengit antara Zankoku dan Lucia di kota Meteor. Lucia terluka cukup parah. Sewaktu Lucia berpikir telah berhasil membunuh Zankoku yang ternyata tidaklah mati dan berhasil melarikan diri.

Selama itu Lucia terus mencari keberadaan Zankoku dan lembaran arsip yang berhubungan dengan kekuatan Nen Zankoku di dalam perpustakaan kuno yang tanpa diketahui kapan dan dimana akan muncul secara random.

Ternyata masih ada tersisa beberapa lembaran arsip tentang kekuatan Nen Zankoku yang ada di berbagai tempat secara tercerai berai, sebagian sudah disobek dan dihancurkan oleh Zankoku. Selama pencarian, Lucia dibantu oleh Chrollo.

Tanpa sepengetahuan Lucia, Zankoku sempat menanamkan salah satu kekuatan Nen nya di tubuh Lucia sehingga seiring berjalannya waktu jiwa Lucia asli tersedot secara perlahan-lahan dan bertukar jiwa dengan seseorang ke dimensi lain.

Lalu sekitar satu minggu yang lalu, Chrollo menemukan sebuah perpustakaan kuno di dalam reruntuhan gereja kuno yang sudah hancur muncul di kota Meteor yang berada di bawah tanah. Reruntuhan tersebut di duga munculnya Zankoku.

Lucia : Seingatku aku berhasil membunuhmu. Bagaimana kau bisa lolos, jiiji?! (tersenyum licik)

Zankoku hanya tertawa keras lalu menatap tajam ke arah Lucia. Dia tidak menjawab pertanyaan Lucia, dia berjalan santai dan perlahan-lahan ke arah Lucia sambil merentangkan kedua tangannya ke samping. Melihat hal itu, Lucia langsung memasangkan kuda-kuda menyerang.

Lucia : Lucilfer, berhati-hatilah dia seorang pengguna Nen Tokushitsu (Spesialisasi).

Chrollo : Aku tahu.

Zankoku : Ara, kumo ka? Omoshiroi! (Oh, laba-laba? Menarik!) Aku cukup mengenal dirimu. Chrollo Lucilfer, ketua dari Genei Ryodan, sang pencuri ulung (tersenyum licik) Melihat expresimu yang berubah itu sepertinya itu benar? Kekeke... Pastinya kamu datang hanya untuk mencuri Nen-ku, bukan? Hohoho..

Lucia : Dari pada kau berbicara yang tidak berguna, sebaiknya kau menjawab pertanyaanku, jiiji!

Zankoku menghentikan langkah kakinya, dia berdiri beberapa meter yang tidak jauh dari Lucia dan Chrollo. Lucia terus memerhatikan semua gerak gerik kakek tua itu dengan waspada.

Zankoku : Kau terlalu serius bocah, lagian bukankah itu sangatlah tidak adil jika dua orang mengeroyok seorang kakek tua yang lemah? (tersenyum licik)

Lucia : Pfft. Jangan bercanda! (menatap dingin)

Tiba-tiba Zankoku mengangkat tangan kanannya yang memegangi sebuah tongkat besi lalu menggerakkan jari telunjuknya ke kiri dan ke kanan. Bersamaan dengan itu, dia langsung memusatkan kekuatan Nennya ke tongkat besinya dan memanipulasinya menjadi sebuah sabit yang menyerupai senjata Reaper.

Zankoku : Kalau kau ingin mengetahui jawabannya, bunuhlah aku! Kyahahaha!!

Sementara itu di bagian Gon.

Leorio : Lihat! Akhirnya aku bisa melihat gunungnya! Itu dia gunung sialan itu!!

Leorio mencoba untuk bercanda. Dengan semangat yang membara itu, dia membuka jendela kaca kereta api express itu dan sedikit berteriak ke luar. Kurapika dan Gon tertawa saat mendengar lelucon Leorio saat mengatakan kata "gunung sialan".

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Where stories live. Discover now