104 - Kematian x Uvogin Part 2

1.1K 244 49
                                    

Setelah mendengarkan penjelasan panjang lebarnya Kurapika. Tiba-tiba Uvogin tertawa. Kurapika mengernyitkan dahinya. Uvogin menatap lurus ke arah Lucia. Sebelum Kurapika menyadarinya, mau tidak mau pun terpaksa Lucia keluar dari persembunyiannya. Kurapika pun terkejut.

Kurapika : Lucia?!

Lucia melompat turun ke bawah dan berdiri di tengah-tengah mereka, antara Kurapika dan Uvogin.

Uvogin : Zero, kau datang di waktu yang tepat! (menyeringai lebar)

Lucia : Hm. Padahal aku tidak ingin ketahuan sama sekali, tapi Uvo terus menatapku, terpaksa deh aku keluar dari persembunyianku... (tersenyum)

Kurapika : Lucia, kenapa...

Lucia : Tenanglah, aku tidak akan mengganggu pertarunganmu, Kurapika-san. Aku hanya akan berdiri di sini saja untuk menonton kalian. Jadi silakan dilanjutkan... Uvo, berjuanglah, jangan sampai mati ya... (Walaupun aku tahu kau pasti akan mati...)

Lucia hanya tersenyum licik sambil menatap Uvogin dan Kurapika secara bergantian.

Kurapika : Jangan bercanda!

Lucia : Aku tidak bercanda sama sekali (tersenyum)

"Karena setelah Uvo mati, aku akan meladenimu... Jadi cepat bunuhlah dia."

Kurapika sangatlah marah. Dia menggertakkan giginya dengan geram. Seolah-olah seperti sudah terbiasa dan menyadarinya, Kurapika tidak tersentak kaget sama sekali ketika suara Lucia tiba-tiba muncul dikepalanya. Lucia hanya tersenyum senang melihat reaksinya Kurapika.

Uvogin : Zero, cepat bantu aku lepaskan rantai ini!

Lucia : Hm. Tidak, Uvo (tersenyum)

Uvogin : Apa?! Zero kau...

Lucia tahu jelas dengan apa yang sedang dipikirkan oleh Uvogin. Dengan cepat dia langsung memotong perkataan Uvogin sebelum Uvogin mengeluarkan kata-katanya.

Lucia : Jangan salah paham. Dengan tidak menolongmu bukan berarti aku berpihak pada Kurapika-san atau mengkhianati laba-laba...

Lucia terdiam sejenak.

"Uvo, kau akan segera mati di tangan Kurapika-san dan kau tahu kan jika aku tidak tertarik pada seseorang yang akan segera mati. Karena kau juga begitu."

Lucia tersenyum licik. Uvogin membelalakkan matanya.

Lucia : Melihat ekspresimu yang kaget dan kebingungan itu, kau tidak menyangka aku bisa menggunakan telepati? Itu hal yang wajar karena aku tidak pernah menunjukkannya sekali pun tentang kekuatanku kepada seluruh anggota Ryodan. Aku khusus mengatakan hal ini padamu karena aku tahu kau akan merahasiakannya sampai akhir hayatmu. Lalu... Uvo, apa kau lupa dengan kata-katamu sendiri? Kau selalu mengatakan pada siapapun untuk tidak ikut campur atau mengganggumu setiap kali kau bertarung, bukan? (tersenyum)

Uvogin terkejut bukan main dengan semua perkataan Lucia. Dia tidak bisa mempercayainya kalau Lucia yang dia sayangi itu sedang mencoba untuk mengkhianatinya. Dia hanya terpaku diam ditempatnya.

Tiba-tiba Kurapika sudah berada di depan Uvogin dan langsung meninju keras ke arah perut Uvogin. Uvogin pun langsung memuntahkan isi perutnya yang bercampur dengan darah.

Lucia : Wow, pukulan Kurapika-san sangatlah menggagumkan. Apa sekarang kau menggunakan tipe Kyouka (Enhancement), Kurapika-san?

Kurapika mengabaikan Lucia.

Kurapika : Berikan aku informasi mengenai anggota Ryodan, katakan segalanya apa pun yang kau tahu.

Kurapika yang mengetahui Uvogin tidak ada niatan untuk menjawab pun langsung meninju perutnya sekali lagi dengan kuat. Uvogin pun kembali memuntahkan darahnya lagi.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Where stories live. Discover now