64 - Killua x And x His Target

1.9K 313 7
                                    

Killua : Luci?

Lucia tersenyum lebar lalu dengan sengaja berteriak keras memanggil Killua yang sedang berjalan santai mendekatinya.

Lucia : Oniichan!! Kebetulan sekali ya! Hehehe... (melambai-lambaikan tangan)

Killua sudah berada tepat dihadapan Lucia. Lucia melihat Illumi sudah tidak ada di hadapannya. Tepatnya Illumi bersembunyi di balik pohon besar. Lucia tersenyum licik.

Lalu di dalam hatinya dia berkata, "Pulau Zebil ini sangatlah besar dan aku tidak tahu pasti Killua berada di mana. Meskipun sangat risk-an, tapi rencana dan ideku untuk menemui Killua adalah pilihan yang sangat tepat".

Lucia yang tahu hal seperti ini pasti akan berhasil membuatnya terbebas dari Illumi, karena dilihat dari perjanjian di antara mereka** dan juga Illumi tidak ingin identitasnya yang diketahui oleh Killua pun terpaksa mundur.

(**Buat Readers yang lupa, silakan kilas balik baca di episode 12)

Killua : Kau kok bisa berada disini, Luci? (menyeringai)

Lucia yang sibuk dengan pikirannya pun mengabaikan pertanyaan Killua. Dia malah memberikan sebuah pertanyaan ke Killua.

Lucia : (Aku jamin sekarang Illumi pasti sangat kesal dan kecewa. Tapi aku tidak perduli sih) Ah, oniichan sepertinya kau dibuntuti oleh seseorang ya?

Killua : Begitulah...

Lucia : Kenapa tidak langsung mendatanginya dan bunuh saja?

Killua : Kau benar tapi aku sengaja tidak melakukan itu. Aku TERUS menunggu karena ku pikir dia akan datang menyerang dan membuatku sedikit senang. Untunglah aku bertemu denganmu, Luci. Aku sudah sangat bosan sekali. Ah! Karena kau sudah ada disini, bagaimana kalau kita sedikit bermain? (tersenyum menyeramkan)

Killua sengaja mengatakannya dengan suara lantang. Dia juga menekankan kata "terus".

Lucia : Setuju! (ikut tersenyum menyeramkan)

Killua : Hey, kau membuang-buang waktumu saja. Aku tahu kau menunggu kesempatan untuk menyerangku tapi maaf aku tidak akan memberikanmu kesempatan untuk itu. Tapi jika kau menunjukkan diri, aku akan membiarkanmu menyerang terlebih dahulu tanpa perlawanan. Bagaimana? Tawaran yang cukup baik, bukan? (tersenyum menyeramkan)

Imori tersentak kaget. Lucia tersenyum mendengar perkatakan Killua yang bisa memancingnya keluar. Tapi ternyata dia cukup keras kepala untuk terus bertahan di tempat persembunyiannya yang sudah jelas ketahuan.

Imori : (Pfft. Fufufu... Kau takut ya?! Ayo tunjukkan lagi rasa ketakutanmu itu! Karena kau ketakutan, sehingga kau memanggil temanmu itu? Aku adalah orang yang sangat berhati-hati. Meskipun sekarang ada temanmu itu, itu tidak akan berpengaruh! Aku akan terus pergi mengikutimu walaupun dengan waktu yang lama. Lagipula bagaimana pun juga kau dan temanmu itu tetaplah bocah, kalian pasti akan memilih untuk tertidur pada saat kalian kehabisan tenaga. Dan pada saat itu juga aku akan menyerang kalian! Fufufu... Aku ini orang yang sangat berhati-hati lho.)

Meskipun Imori mengulangi perkataannya, "Aku ini orang yang sangat berhati-hati". Akan tetapi dia merasa tidak nyaman dan gelisah. Imori bercucuran keringat. Dia merasa ketegangan yang luar biasa.

Killua : Haaaah... (menghembuskan nafas panjang) Ayolah... Baiklah kalau kau tidak mau keluar dari sana, maka dari itu aku yang akan ke sana ya!

Imori : Eh?! (tersentak kaget)

Killua menitipkan skateboard miliknya ke Lucia. Lalu dia mulai berjalan santai mendekati Imori. Imori yang panik pun merasa lega saat kedua kakaknya, Amori dan Umori muncul dari belakang.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Where stories live. Discover now