63 - Illumi x VS x Lucia

1.9K 321 16
                                    

Killua berjalan santai di bawah pohon yang super besar. Dia terus melewati akar-akar besar yang menonjol ke atas. Sejak pertama kali dia memasuki pulau ini dan sudah selama tiga hari, Killua merasakan ada seseorang yang terus membuntutinya ke mana pun tanpa menyerang sedikit pun atau melakukan siasat apa pun itu.

Seseorang yang mengikutinya itu adalah salah satu dari tiga bersaudara Amori yang bernama Imori. Akan tetapi Killua membiarkannya begitu saja tanpa mendekatinya. Killua berhenti sejenak, tanpa menoleh ke belakang. Imori yang mengikutinya pun juga berhenti. Killua yang merasa terusik pun akhirnya membuka suaranya.

Killua : Aku tahu sejak ujian dimulai dan sudah tiga hari kau terus mengikutiku. Kau salah jika berpikir bisa terus bersembunyi seperti itu akan menemukan celahku. Tunjukkanlah dirimu dan ayo kita bermain?

Killua yang membelakangi Imori tanpa sadar menunjukkan ekspresi yang menyeramkan. Dia menunggu sebentar, akan tetapi tidak ada reaksi sedikitpun dari pihak lawan. Dia pun mengangkat kedua bahunya lalu menghela nafasnya. Setelah itu, dia mengabaikan Imori dan melanjutkan kembali perjalanannya.

Sedangkan di balik pohon yang super besar itu, Imori merasakan ketegangan sesaat dengan air keringat yang bercucuran di keningnya pun akhirnya bisa kembali bernafas lega ketika melihat Killua sudah kembali berjalan menjauhinya. Imori tersenyum licik dan kembali membuntuti Killua.

Kembali di bagian Gon.

Geretta : Apa kamu tahu, selama tiga hari ini aku sangat kagum dengan semua latihan dan perjuanganmu untuk bisa mencuri nomor IDnya Hisoka. Kau sungguh luar biasa bocah hanya dengan kail itu kau bisa mencuri nomor IDnya. Itu... Ayunan itu tadinya sangat amat mengesankan tapi apa kau tahu, kalau kelemahanmu itu adalah kau tidak memperhatikan lingkunganmu sendiri. Kau hanya berkonsentrasi dan fokus terhadap targetmu itu tanpa sedikitpun mencurigai sekitarmu...

Geretta mencabut jarum bius yang ada pada leher Gon. Lalu membuangnya begitu saja.

Geretta : Kau itu banyak sekali celah untuk diserang tapi aku membiarkanmu begitu saja karena menikmatinya juga. Lain kali, ingat untuk mengamati keadaan sekitarmu dan jadikanlah hal ini sebagai pelajaran dan pengalamanmu ya. Sayang sekali, karena kelemahanmu itu, aku akan mengambil nomor IDmu dan miliknya. Dadah... (tersenyum licik)

Setelah itu, Geretta pergi. Gon sangat marah dan kecewa pada dirinya sendiri. Dia melupakan kalau bukan hanya dirinya yang menargetkan Hisoka, melainkan dirinya yang kurang berhati-hati sehingga ditargetkan oleh orang lain.

Gon : (Kuso!! (Sialan!!))

Dengan perasaan kesal, Gon berusaha untuk bergerak tapi hasilnya nihil. Tidak lama kemudian, Gon yang masih tergeletak di atas tanah mendengarkan ada suara langkah kaki yang mendekatinya. Dia sangat terkejut saat tiba-tiba melihat ada sebuah mayat didepannya.

Gon : !!!!!!

Ternyata mayat itu adalah Geretta dan Hisoka sengaja meletakkannya di depan Gon.

Hisoka : Odoroita yo (Kau mengejutkanku lho) *tersenyum licik*

Gon sedikit memaksakan dirinya untuk melihat ke arah atas. Cahaya matahari yang sangat menyilaukan mata tertutupi oleh tubuh jangkungnya Hisoka. Hisoka tersenyum.

Gon : Ugh...

Hisoka : Kau menyembunyikan keberadaanmu sambil menunggu kesempatanmu? Lalu menunggu aku untuk menyerang yang lain?

Hisoka sengaja menunjukkan nomor ID miliknya dan nomor ID milik Gon.

Gon : . . . . . (merasa geram)

Hisoka : Apakah kau belajar sendiri bagaimana untuk menyembunyikan keberadaanmu itu? Hebat sekali! (tersenyum licik) Kau seperti binatang liar saja dan waktumu tepat sekali. Kau melakukannya dengan baik sekali.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Where stories live. Discover now