44 - Panjang Sulit? x Atau x Pendek Gampang?

2.1K 360 9
                                    

Setelah berputar-putar cukup lama, Gon dan lainnya kembali lagi ke tempat area pertarungan yang sebelumnya. Leorio, Kurapika dan Tonpa terengah-engah karena kehabisan nafas.

Leorio : Apa-apaan menara ini. Hosh.. Hosh.. (terengah-engah) Dan kita sudah menghabiskan berapa jam? Kenapa kita kembali lagi ke tempat awal?

Killua : Tuh kan apa yang kubilang tadi, seharusnya tadi kita memilih ke bawah.

Leorio : BERISIK!! KAN KITA SEMUA SETUJU MENGAMBIL RUTE INI!! LAGIAN TADI SIAPA YANG BILANG KITA HARUS KOMPAK, HAH?! (mengamuk)

Killua : Cih! (mengabaikan Leorio) Luci, masa kamu tidak bisa tahu jalan mana yang benar?

Lucia : Maaf, aku tidak tahu. Aku bukan Tuhan yang bisa tahu segalanya (Meskipun sudah tahu jalan ceritanya, ternyata lebih susah dari yang kuduga. Untung saja waktu yang tersisa masih cukup banyak)

Gon : Tenanglah... Ayo kita coba sekali lagi.

Setelah mencoba sekali lagi dan banyak melewati berbagai macam rintangan dan jebakan, akhirnya tim Gon tiba di sebuah ruangan yang seharusnya.

Lucia : Ah... Siapa sih yang tadi memilih rute ini?! (mulai emosi)

Killua : Entah tuh, lihat bajuku jadi kotor terkena debu... (mengeluh)

Gon : Maaf itu aku (tertawa kaku)

Killua : Kumaafkan karena rute ini lumayan seru juga, meskipun terkena debu (menyeringai)

Gon : Ya, kan? (menyeringai)

Lucia : (Dasar! Karena Gon yang memilih, dia memaafkannya dengan begitu mudahnya? *merasa kesal*) Ya sudah! Ayo jalan, akhirnya kita tiba di tempat yang seharusnya dan sebentar lagi kita akan mencapai garis finish.

Lucia berjalan di depan dan diikuti yang lainnya.

Killua : Memangnya di depan sana ada apa?

Lucia : Sebuah ruangan dan itu yang terakhir.

Leorio : Benarkah? (senang)

Lucia tidak menjawab. Gon dan lainnya tiba tepat di depan sebuah pintu besi.

Leorio : Ini ruangan yang kamu maksud, Lucia? Kita disuruh memilih untuk membuka pintu ini? Karena kita perlu melangkah ke depan. Tentu saja sudah pasti kan jawabannya adalah "O".

Sekali lagi Lucia tidak menjawab pertanyaan Leorio, dia hanya sibuk dengan pikirannya sendiri.

Lucia : (Waktu yang tersisa tidak sampai dua jam, aku rasa cukup jika Tonpa tidak mencari gara-gara. Tapi masalahnya akan muncul hanya karena pintu ini. Semoga kejadiannya tidak sama dengan cerita aslinya)

Dan mereka pun mulai menekan pada jam tangan masing-masing. Dan hasilnya langsung muncul dengan tanda (O -> 5 dan X -> 1). Leorio mulai emosi.

Lucia yang mengetahui hal ini akan terjadi pun hanya bisa menghela nafas. Sebelum Leorio mulai marah dan menuduh Tonpa, dengan cepat Lucia berteriak.

Lucia : Ah! Aku salah pencet!

Leorio : Haa?!

Gon : Eh? (Aku yang tidak sengaja menekan tombol silang tapi kenapa Lucia yang...) *kebingungan*

Lucia : Paman, jangan marah ya. Aku yang salah tekan tombol silang tadi (memasang wajah memelas ke arah Leorio) Tapi setidaknya pintunya terbuka, kan? (tersenyum)

Leorio : Eh? Begitu ya, baiklah tidak masalah kalau Lucia yang berkata begitu, lagipula itu tidak disengaja, kan? Kupikir tadi seseorang mulai berulah. Hahaha... Ayo jalan!

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Onde histórias criam vida. Descubra agora