142 - Ryodan × Kebohongan × Bomber

462 75 47
                                    

Gon dan Killua mengunjungi seseorang yang memakai nama Chrollo. Setibanya di tempat tujuan, Gon, Killua dan Biscuit terpaku diam beberapa detik saat mendarat tepat di hadapan seseorang yang bernama Chrollo Lucilfer. Gon dan Killua sedikit tersentak kaget.

Gon dan Killua : Hisoka?!

Hisoka tersenyum licik sangat lebar.

Hisoka : Wah, wah, ada apa ini? Aku kedatangan tamu yang tidak terduga.

Gon : (Eh, kenapa Hisoka memakai nama Chrollo?!)

Hisoka : Sudah lama ya... (tersenyum licik)

Lucia yang bersembunyi di belakang Hisoka menampakkan dirinya.

Lucia : Gon, oniichan, kalian merindukanku ya?

Gon : Lucia?!

Killua : Luci! Kau kenapa ada di sini?!

Biscuit : Bukannya kau sedang mengejar si Kanako ya?

Killua : Siapa itu Kanako?

Gon hanya bisa tersenyum kaku, lagi-lagi Biscuit suka salah sebut nama Kaname. Entah itu disengaja atau memang Biscuit tidak pinter mengingat nama seseorang dengan baik. Lalu Gon pun mengatakan bahwa itu adalah Kaname.

Lucia : Aku memang sedang mengejarnya tapi dia sungguh seperti belut. Jadi aku mengajak temanku, Hisoka untuk bermain menangkap seekor tikus yang cukup pandai bersembunyi.

Killua : Tadi belut sekarang tikus?

Lucia : Pfft. Ya, karena dia sangat cocok dengan nama kedua itu. Larinya gesit seperti belut dan pintar bersembunyi seperti tikus. Hihihi..

Gon dan Killua hanya sweat drop.

Lucia : Lalu kalian sendiri kenapa bisa sampai ke sini?

Gon : Kami mengikuti nama Chrollo Lucilfer yang terdapat di kartu "contact" tapi... (melirik Hisoka)

Lucia yang mengerti pun hanya tersenyum.

Lucia : Hisoka jelaskan pada mereka kenapa kamu memakai nama Chrollo Lucilfer di dunia Greed Island ini?

Hisoka tersenyum lebar.

-Di waktu yang bersamaan, di perdalaman hutan-

Kaname bersandar di balik pohon besar. Dia merasa sangat susah bernafas dan nafasnya pun terengah-engah karena efek darah Lucia yang melukai bahunya sudah mulai bekerja pada darah di dalam tubuhnya.

Kaname : Sialan! Tidak kusangka darah spear itu mengandung racun yang sangat kuat. Aku merasa mengantuk...

Kaname pun menutupi matanya.

Tiba-tiba Hisoka mengeluarkan aura bloodlustnya dan bermaksud mau menekan Gon dan Killua. Dia cukup merasa bergairah karena melihat Gon telah tumbuh berbeda dari sebelumnya. Refleks Gon dan Killua langsung melindungi tubuh mereka dengan aura Nen. Hisoka semakin tersenyum lebar.

Hisoka : Sudah kuduga, kau bertumbuh dewasa. Sepertinya kau telah menemukan guru yang hebat.

Lucia yang tidak terpengaruh dengan aura bloodlust Hisoka pun dengan santainya membuka suaranya. Begitu juga dengan Biscuit yang begitu tenang sejak tadi dan hanya diam menatap Hisoka.

Lucia : Tentu saja! Aku yang menyarankan mereka untuk segera berlatih Nen dan syukurlah mereka dapat menemukan guru yang pantas (melirik Biscuit yang masih berakting mengagumi Hisoka) Lalu bisakah kau singkirkan auramu itu, Hisoka?

Lucia dan Hisoka saling menatap tajam sejenak. Hisoka memutuskan untuk mengalah dan menghilangkan aura bloodlustnya. Gon dan Killua pun menghembuskan nafas lega.

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang