109 - Adu Panco x Merekrut

1.1K 216 22
                                    

Pertandingan adu panco masih belum usai. Nobunaga yang merasa jengkel menunjukkan ekspresi serius dan menyeramkan. Lucia yang sambil menikmati cookiesnya melirik ke anggota lainnya yang cuek dan tidak perduli.

Meskipun Killua terlihat tenang, tapi Lucia sangat tahu kalau Killua sedang marah dan berpikir keras bagaimana supaya bisa menghentikan semua ini dan keluar dari sini.

Nobunaga terus mengajukan bertanding ulang sekali lagi meskipun dia sudah menang puluhan kali dari Gon. Sejak tadi tidak ada yang bersuara, pada akhirnya Nobunaga mulai membuka suaranya dan bercerita tentang Uvogin.

Nobunaga : Naa... (Hei...)

Nobunaga menatap dingin dan tajam ke arah Gon yang berusaha untuk mengalahkannya.

Nobunaga : Dalam adu panco, berapa rankingku di laba-laba, Zero?

Gon langsung melihat ke arah Nobunaga. Killua melirik ke arah Lucia. Refleks Lucia mengangkat kedua bahunya ke atas.

Lucia : Entahlah, yang penting kau masih di bawah Hisoka, Fei Fei dan Phin (tentu saja yang kumaksud bukan dalam adu panco saja, dari segi kekuatan, kecepatan dan kepintaran kalian semua itu dibawahku, ya kecuali Lucilfer dan Hisoka) *tersenyum licik*

Nobunaga : Cih! Kenapa kau menyamaiku dengan mereka?

Hisoka, Phinks dan Feitan tersenyum licik. Feitan menatap tajam ke arah Nobunaga dari balik bajunya yang menutupi setengah wajahnya.

Feitan : Tentu saja kita berbeda.

Nobunaga : Haa?! Apa kau bilang?!

Feitan mengabaikan Nobunaga.

BUK!

Tangan Gon terhantam kembali di atas batu.

Nobunaga : Lalu, bagaimana dengan pendapat yang lain?

Franklin : Mungkin ranking tujuh atau delapan?

Machi : Kau tidak kuat, tapi juga tidak lemah.

Nobunaga : Nee, gaki (Hey, bocah.)

Gon : Eh?

Nobunaga : Kau tahu, orang terkuat di antara kita semua di panggil Uvogin. Tapi dia sudah dibunuh oleh si pengguna rantai sialan!

Killua : Tentang si pengguna rantai yang kau maksud itu. Bukankah sebelumnya kau sudah bertanya dan kami juga sudah menjawabnya kalau kami tidak tahu siapa dia!

Nobunaga : Gaki! (Bocah!)

Nobunaga melirik tajam ke arah Killua.

Nobunaga : Kalau kau berbicara lagi... Ku bunuh kau!

Nobunaga sengaja mengeluarkan aura Nen dan hawa bloodlustnya untuk menekan Killua. Killua tersentak kaget dan sedikit merasa ketakutan. Lucia berdecak kesal.

Lucia : Hey, pak tua! Sebelum membunuhmu, rambutmu bakalan kutebas dulu!

Tatapan Lucia yang sangat tajam dan dingin yang menyeramkan diarahkan ke Nobunaga.

Shalnark : Memangnya siapa dia?

Franklin melihat ke arah Feitan.

Feitan : Jangan tanya padaku.

Feitan memberikan tatapan dingin yang mengerikan. Aura Nen sudah terkumpul pada tangannya dan bersiap untuk menebas lawannya. Nobunaga dan Lucia saling menatap tajam dan menusuk bagaikan hewan buas yang siap menerkam mangsanya.

Nobunaga : Zero, kupastikan sekali lagi. Saudara dan temanmu itu beneran tidak mengetahuinya atau kalian bekerja sama untuk menipu kami, huh?!

Lucia : Entahlah (tersenyum menantang)

Hunter x Hunter [My version, Lucia]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora