Page 120.

697 87 11
                                    


"Aku akan mengantar Hoseok pulang. Jangan pulang malam-malam."

Seulas senyum tipis terlihat di wajah Daehyun ketika ia membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh Youngjae. Daehyun sekilas melihat jam tangan di pergelangan tangan kirinya dan memutuskan untuk pulang ketika jam kerjanya telah berakhir. Setelah membereskan meja kerjanya, Daehyun pun bergegas meninggalkan ruangan itu.

Saat tengah berada di dalam lift, Daehyun mempertimbangkan apakah malam itu dia akan pergi begitu saja. Hingga berkat pertimbangan singkatnya, Daehyun menunda kepulangannya. Pintu lift kemudian berhenti di lantai ruang rawat Taehyung berada. menekan kekhawatirannya tentang Seokjin yang mungkin akan mengetahui keberadaannya di sana, Daehyun melangkahkan kakinya menuju ruang rawat Taehyung.

Karena sudah cukup malam, keadaan menjadi sangat tenang. Terlebih sebagian besar kamar di sana ditempati oleh anak-anak. Daehyun sempat melihat Kihyun yang terlihat sibuk di salah satu ruang rawat, dan ia memutuskan untuk tidak menegur Kihyun.

Sampailah Daehyun di depan pintu ruang rawat Taehyung. Namun alih-alih masuk, Daehyun hanya berdiri di depan pintu. Memperhatikan Taehyung dari tempatnya berdiri saat ini ketika ia berpikir bahwa Seokjin sudah pasti berada di ruangan itu.

Jemari tangan kiri Daehyun terangkat, menyentuh kaca yang merupakan bagian dari pintu. Seulas senyum lantas kembali terlihat di wajah Daehyun

"Selamat malam, adikku."

Sebuah kalimat yang sudah mampu memberikan ketenangan tersendiri bagi Daehyun. Dan setelah kalimat itu terucap, Daehyun lantas memutuskan untuk pergi. Namun tepat ketika ia berbalik, ia tertegun ketika melihat Kim Taewoo dan Lee Boyoung telah berdiri di hadapannya.

Daehyun segera menundukkan kepalanya sebagai pengganti salam. Dia kemudian berucap, "aku hanya mampir sebentar untuk melihatnya, aku akan pergi sekarang."

Daehyun kemudian berjalan melewati kedua orang tua Seokjin. Namun tepat satu langkah melewati keduanya, langkah Daehyun terhenti ketika Boyoung menahan lengannya. Hal itu membuat pandangan keduanya kembali bertemu.

"Tunggu sebentar," ucap Boyoung, kau tidak bisa pergi begitu saja.

Daehyun menatap penuh tanya.

Boyoung menggenggam tangan Daehyun menggunakan kedua tangannya. Tersenyum lembut, wanita itu kemudian berucap, "kenapa kau pergi tanpa bertemu dengan Taehyung?"

Daehyun tersenyum canggung, "ini terlalu malam untuk bertemu dengan Kim Seokjin."

Maksud dari ucapan Daehyun adalah bahwa terlalu malam untuk bertengkar dengan Seokjin, dan tentunya kedua orang tua di sana mengerti akan hal itu.

Taewoo menepuk pelan bahu Daehyun dan berucap, "tidak apa-apa, Seokjin tidak akan datang ke rumah sakit hari ini. Kau bisa menemui Taehyung."

Daehyun menatap ragu. Namun setelah mendapatkan anggukan ringan dari Taewoo, dia lantas menunduk dalam untuk mengucapkan rasa terima kasihnya.

"Terima kasih banyak."

Daaehyun kemudian bergegas memasuki ruang rawat Taehyung. Sementara Taewoo meraih bahu sang istri yang memandang kepergian Daehyun dengan tatapan khawatir.

"Sampai kapan hubungan mereka akan seperti ini?" gumam Boyoung.

"Siapakah yang sedang kau khawatirkan?" sahut Taewoo.

"Taehyung tidak pernah membicarakan tentang Daehyun, apakah semua akan baik-baik saja?"

"Semua akan baik-baik saja, mereka sudah cukup dewasa untuk menyelesaikan masalah ini. Yang terpenting sekarang, kita harus fokus pada pengobaan Taehyung. Tapi ... ada hal yang tidak bisa aku katakan pada Seokjin."

GOODBYE DAYS [Spring Version]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora