Page 88

1.2K 158 35
                                    

    Youngjae terdiam sejenak di ruang tamu sejak kepergian Seokjin sekitar lima belas menit yang lalu. Masih merasa sulit untuk percaya dengan apa yang saat ini di lakukan oleh Daehyun. Apa dia membawa kabur Taehyung dan memutuskan untuk memberitahu kebenaran pada anak itu tanpa campur tangan dari pihak keluarga yang bersangkutan?

    Tentu saja itu terdengar sangat egois. Youngjae tak mengerti kemana sisi dewasa Daehyun saat ini. Kembali memusatkan perhatiannya pada layar ponsel di tangannya, Youngjae kembali mencoba menghubungi Daehyun. Namun jawaban yang ia terima masih sama seperti tadi malam. Suara seorang wanita yang mengatakan bahwa nomor yang ia hubungi tidak aktif.

    Youngjae kemudian memilih meninggalkan pesan suara. "Jangan gila. Kembalikan anak itu sekarang!" bernada dingin, Youngjae lantas menurunkan kembali ponselnya dan beralih memijat keningnya.

    "Youngjae, tamunya sudah pergi."

    Youngjae menurunkan tangannya dan segera memandang Jiyoung yang datang menghampirinya. "Dia baru saja pergi."

    "Rekan bisnismu?"

    "Anak dari pemilik Global Nation Group."

    "Ada perlu apa dia datang sepagi ini?"

    "Urusan bisnis," jawaban yang keluar bersamaan seulas senyum tipis yang tampak di paksakan.

    "Ya sudah, kita sarapan dulu. Tapi ... di mana adikmu?"

    "Aku sudah menyuruhnya untuk menunggunya di meja makan."

    "Ibu tidak melihat dia sejak tadi."

    "Ya sudah, Eomma tunggu saja di meja makan. Biar aku yang memanggil anak itu."

    Youngjae beranjak dari duduknya dan meninggalkan ibunya untuk mencari keberadaan Hoseok. Menyusuri bagian belakang bangunan rumah, karena hanya di sanalah kemungkinan besar Hoseok berada ketika anak itu yang belum boleh berjalan.

    "Hoseok ... di mana kau? Cepat kemari! Waktunya sarapan ..."

    Youngjae yang sejak awal sudah di buat kebingungan oleh kelakuan Daehyun, kini semakin bingung ketika tak juga mendapati Hoseok. Membuka pintu belakang, Youngjae menapakkan kakinya di halaman belakang.

    "Ya! Jung Hoseok, kau di sini?"

    Youngjae menyusuri halaman belakang dan langkahnya sempat terhenti ketika mendapati kursi roda Hoseok. Youngjae lantas menghampiri kursi roda kosong itu dengan langkah yang lebar dan segera memandang ke sekeliling dengan sedikit panik.

    "Ya! Jung Hoseok. Jangan main-main, keluar sekarang!"

    Youngjae berjalan sedikit menjauh dan saat itu ia menemukan Hoseok tengah duduk di bangku panjang taman, memandang ke arahnya dan itu tandanya bahwa pemuda itu mendengar teriakannya barusan.

    Menghela napasnya dengan sedikit kesal. Youngjae lantas melangkahkan kakinya lebar-lebar untuk bisa sampai dengan cepat di tempat Hoseok yang bahkan tak menunjukkan reaksi apapun.

    "Apa yang sedang kau lakukan di sini?"

    "Mencari udara segar."

    "Kenapa kau meninggalkan kursi rodamu?"

    "Kaki ku sudah sembuh, aku tidak membutuhkan kursi roda lagi," sangkal Hoseok pada dirinya sendiri, meski sebelumnya butuh perjuangan yang keras hingga ia bisa duduk di sana. Sampai saat ini pun ia masih merasakan sakit di bekas jahitan yang terdapat pada kakinya.

    "Kau ingat pesan Dokter?"

    Hoseok mengangguk.

    "Jika ingat kenapa malah melanggarnya?" Suara Youngjae sedikit meninggi.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang