Page 40.

1.1K 161 44
                                    

    Taehyung baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, namun dia sedikit terlonjak ketika mendapati Seokjin sudah berdiri di tengah ruangan dengan gestur tubuh yang sama seperti sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, namun dia sedikit terlonjak ketika mendapati Seokjin sudah berdiri di tengah ruangan dengan gestur tubuh yang sama seperti sebelumnya. Namun ada hal yang benar-benar menarik perhatian Taehyung saat itu, yaitu telinga Seokjin yang merah padam dan meski setenang apapun wajah sang kakak, sudah bisa di pastikan bahwa kakaknya tersebut benar-benar marah jika telinganya sudah semerah itu.

"Duduk!" ujar Seokjin dengan nada bicara yang begitu datar.

Mengetahui kemarahan sang kakak, Taehyung pun berjalan ke arah ranjang sembari menggembungkan pipinya. Tak berusaha bertingkah lucu namun bagi Seokjin itu terlihat lucu, tapi kemarahannya benar-benar sudah berada pada puncaknya. Dan itu artinya dia tidak akan mudah di luluhkan dengan tingkah lucu adiknya yang kini sudah duduk di tepi ranjang dengan kepala yang menunduk.

"Kenapa menunduk? Merasa bersalah?"

Taehyung meniupkan udara yang sempat membuat pipinya menggembung. Tak berani bahkan untuk mengucapkan sepatah katapun.

"Lihat kakakmu ketika dia sedang berbicara."

Taehyung menghembuskan napasnya dengan pelan dan perlahan mengangkat wajahnya. Mendapati wajah Seokjin yang terlihat menakutkan.

"Dari mana?"

"Rumah Jimin."

"Jangan berbohong!"

"Aku tidak bohong." ujar Taehyung namun dengan suara yang terdengar seperti suara lebah. Nyalinya benar-benar menghilang ketika di hadapkan dengan kemarahan Seokjin, dia berharap bahwa ibunya segera datang dan membantunnya. Dan sepertinya Tuhan mendengar doanya, karna setelahnya sang ibu benar-benar membuka pintu kamar.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" tegur Boyoung yang melebarkan celah pintu yang ia buat.

"Eomma di luar saja, aku ada urusan dengan anak ini."

Boyoung sedikit kaget dengan nada bicara Seokjin yang terdengar begitu kaku, dan sudah pasti sebagai ibu dia tahu bahwa putra sulungnya tersebut sedang marah. Dia pun menjatuhkan pandangannya pada si bungsu yang menatapnya dengan tatapan memelas, seakan tengah merengek padanya.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Boyoung dengan hati-hati, karna dia sendiri pun pasti akan mundur ketika Seokjin marah. Terlebih putra sulungnya tersebut tidak akan marah karna hal sepele, jadi bisa di putuskan bahwa sepertinya kesalahan yang di lakukan oleh Taehyung benar-benar sudah fatal kali ini.

"Eomma di luar saja, jangan terlalu memanjakan anak ini! Biar aku saja yang memanjakannya dan memberi hukuman ketika dia melakukan kesalahan."

Tubuh Taehyung menjadi kaku di saat bulu kuduknya meremang ketika Seokjin memberi penekanan pada kata 'Memanjakan, hukuman dan kesalahan' seakan dia benar-benar tidak pantas mendapatkan sebuah ampunan.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang