Page 63

1K 159 7
                                    

    Pagi menyapa, Taewoo menjadi orang pertama yang mendapatkan kesadarannya pagi itu. Dia sendiri saat ini tengah duduk di single sofa di Ruang Rawat Taehyung. Setelah Operasi kecil semalam selesai, putra bungsunya tersebut langsung di pindahkan ke Ruang Rawat inap.

    Di seberang tempatnya, Boyoung tidur meringkuk di sofa panjang. Sedangkan Seokjin, dia menjaga adiknya hingga tertidur dalam posisi duduk dengan kepala yang bersandar pada tepi ranjang.

    Taewoo melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul enam dan dia harus segera mempersiapkan diri untuk pergi ke Kantor, meski akan sangat berat untuk meninggalkan si bungsu yang belum siuman.

    Taewoo beranjak dari duduknya dengan hati-hati agar tak membangunkan istrinya, mengambil kunci mobil dan bergegas menghampiri kedua putranya. Dia menguncang pelan bahu Seokjin guna membangunkan putra sulungnya.

    "Seokjin, bangunlah!" ucapnya lembut.

    Seokjin sedikit tersentak dari tidurnya, dia pun segera menegakkan tubuhnya dengan mata yang tampak belum sepenuhnya terbuka.

    "Appa? Ada apa?"

    "Ayah harus pergi sekarang. Hari ini kau tidak usah pergi ke Kantor, kau jaga saja adikmu."

    "Ne... Jika ada apa-apa, segera hubungi aku."

    "Tidak akan ada hal buruk yang terjadi." Taewoo beralih pada putra bungsunya, memberikan kecupan ringan pada puncak kepala si bungsu sebelum meninggalkannya.

    "Ayah pergi dulu."

    "Hati-hati."

    Taewoo lantas meninggalkan Rumah Sakit dengan hati yang berat, dan setelah lima belas menit kepergiannya. Boyoung pun terbangun dari tidurnya. Wanita cantik itu mengedarkan pandangannya dan hanya menemukan kedua putranya, dia pun beranjak dan menghampiri kedua putranya.

    "Eomma sudah bangun?" tegur Seokjin ketika melihat sang Ibu mendekat.

    "Ayahmu sudah pergi?" Boyoung menghampiri si bungsu untuk melihat keadaannya dan berseberangan dengan tempat Seokjin yang masih terduduk.

    "Appa pergi sekitar lima belas menit yang lalu."

    Boyoung mengusap lembut kening Taehyung dan memberikan kecupan singkat ada puncak kepala si bungsu.

    "Apa Dokter belum ke sini."

    "Belum, mungkin sebentar lagi."

    Boyoung melihat kantung darah yang terhubung dengan punggung tangan Taehyung hampir habis, begitupun dengan infusnya.

    "Darah dan infusnya hampir habis, Ibu akan memberitahu Perawat."

    "Biar aku saja, Eomma tetap di sini."

    Seokjin beranjak berdiri dan bergegas meninggalkan ruangan, namun tepat saat ia membuka pintu. Seorang Perawat hendak masuk dengan membawa infus serta kantong darah di tangannya.

    Seokjin yang sempat terkejut pun lantas segera memberi salam kepada si Perawat yang membalas salamnya dengan ramah.

    "Aku baru ingin memberitahukan bahwa infus adikku habis." ujarnya sedikit canggung.

    "Apakah anda keluarga dari pasien?" tanya si Perawat dengan ramah.

    "Benar, dia adalah adikku."

    "Kalau begitu, Dokter Jung Daehyun sudah menunggu anda di ruangannya."

    "Ah... Ye, ye. Terima kasih."

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now