Page 62.

1K 148 1
                                    

Hari berganti, terhitung sudah tiga hari sejak Taehyung menjalani pemeriksaan. Dan hari ini dia memutuskan untuk pergi ke sekolah meski semalaman dia terkena demam tinggi, namun pagi ini dia merasa jauh lebih baik untuk kembali memulai aktivitasnya sebagai seorang pelajar.

Dia kembali ke meja makan dan tentunya menarik keprihatian dari kakak serta kedua orang tuanya, namun semua berusaha untuk tidak memperlakukan Taehyung seperti orang sakit dan berusaha untuk bersikap normal seperti biasa meski hal itu sangat sulit.

"Kau sudah ingin kembali ke Sekolah?" Taewoo memberikan teguran kecil pada putra bungsunya yang tengah mengunyah makanan di mulutnya dengan pelan. Dia sempat menatap miris ke arah piring si bungsu, di mana porsi makan yang berkurang terlalu banyak. Itupun Taehyung belum tentu akan menghabiskan semuanya.

"Jika aku tidak ke Sekolah, aku akan tinggal kelas."

Taewoo terkekeh pelan. "Kalau begitu, kau ingin dia antar Ayah atau kakakmu?"

"Biar aku saja, sekalian aku ada urusan kecil dengan Daehyun." sahut Seokjin.

"Hyeong ingin bertemu dengan Jung Ssaem?"

"Benar... Habiskan sarapanmu dan kita segera berangkat."

Pagi itu setelah selesai sarapan, Seokjin pun mengantar Taehyung ke Sekolah. Namun saat ia sampai di Sekolah Taehyung, rupanya Daehyun belum datang dan setelah menghubungi Daehyun, ternyata Dokter muda itu tengah absen karna mendapatkan panggilan dari Rumah Sakit.

Meski sejak malam itu Daehyun tak pernah lagi mengunjungi Taehyung, namun Seokjin kerap berkonsultasi melalui sambungan telepon. Begitupun dengan semalam, berkat intruksi dari Daehyun, perlahan demam Taehyung menurun.

Dan hari itu pula, harapan Taehyung untuk bisa bertemu dengan Daehyun terpatahkan ketika si Dokter muda itu tidak terlihat seharian di sana. Hal kecil yang mematahkan harapan kecilnya pula. Dia pulang setelah menyelesaikan aktivitasnya hari itu dengan wajah yang terlihat begitu lelah dan semakin menambah kesan pucatnya.

Hingga malam yang kembali, Taehyung lagi-lagi demam dan kali ini lebih lama dari sebelum-sebelumnya. Seokjin sudah melakukan apa yang pernah di katakan oleh Daehyun sebelumnya, namun kali ini tak berpengaruh pada kondisi Taehyung yang sempat merintih di alam bawah sadarnya.

Boyoung yang sedari tadi duduk di samping putra bungsunya pun terlihat begitu khawatir, begitupun dengan sang Ayah.

"Kita bawa ke Rumah Sakit." celetuk Seokjin, namun setelah itu bel rumah mereka berbunyi.

Seokjin pun bergegas turun untuk membuka pintu, dan ketika ia membuka pintu entah kebetulan yang sempurna atau memang Tuhan telah mengirimkan bantuan kepada keluarganya.

"Apa kabar?" sapa Daehyun dengan sedikit tundukan kepala.

"Syukurlah kau di sini."

"Ada masalah?" Daehyun sedikit heran melihat wajah khawatir Seokjin malam itu.

"Taehyung mengalami demam tinggi lagi, aku baru saja berencana membawanya ke Rumah Sakit."

Mendengar hal itu, rahang Daehyun pun ikut mengeras. Keduanya pun segera bergegas masuk ke dalam dan menuju kamar Taehyung.

"Annyeonghaseyo." sapa Daehyun ketika memasuki kamar Taehyung.

Boyoung pun segera bangkit dari duduknya, memberikan ruang bagi Daehyun untuk memeriksa keadaan putra bungsunya. Dan karna Daehyun tidak membawa peralatan apapun, dia memeriksa Taehyung dengan kemampuan analisis seandainya.

"Sudah berapa lama?" ucapnya sembari memeriksa denyut nadi Taehyung dan detak jantung Taehyung hanya dengan menggunakan telapak tangannya.

"Hampir satu jam, aku sudah melakukan apa yang kau sarankan tapi kali ini demamnya tidak mau turun."

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now