Page 33.

1.2K 168 10
                                    

Taehyung keluar dari dalam kamar nya setelah jam makan malam tiba, namun bertepatan saat itu. Seokjin kebetulan juga keluar dari kamar nya.

"Sudah selesai merajuk nya?" Teguran pertama yang di lontarkan oleh Seokjin.

"Belum." Jawaban pertama yang terkesan begitu acuh di saat ia yang memalingkan wajah nya dan langsung berjalan pergi meninggalkan kakak nya, bertingkah bahwa dia masih marah meski pada kenyataan nya dia sudah tidak lagi marah pada kakak nya tersebut.

"Kim..." Ujar Seokjin yang kemudian menyusul Taehyung, namun Taehyung malah berlari menuruni anak tangga.

"Ya! Jangan berlari seperti itu, jika kau jatuh bagaimana?" Tegur nya namun justru di abaikan dan membuat nya hanya bisa menggelengkan kepala nya. Dia pun segera menyusul si bungsu yang berlari ke ruang makan.

"Selamat malam..." Sapaan ringan yang ia ucapkan ketika menjangkau meja makan.

"Selamat malam." Jawab Boyoung yang kemudian menempati tempat duduk nya, namun perhatian Seokjin tersita oleh bocah yang tidak menjawab sapaan nya.

"Kim... Kenapa kau tidak menjawab?" Tegur nya sembari duduk berseberangan dengan sang adik.

"Hyeong tidak bertanya, kenapa aku harus menjawab?"

"Eih... Anak nakal." Keluh Seokjin yang justru membuat Boyoung menahan tawa nya.

"Kau sudah mendapatkan hadiah ulang tahun dari kakak mu?" Pertanyaan yang di lontarkan oleh Boyoung pada putra bungsu nya.

"Sudah." Acuh Taehyung, masih mencoba untuk tetap terlihat kesal.

"Bagaimana? Kau menyukai nya?"

"Hadiah nya sangat jelak, mana mungkin aku menyukai nya."

"Kim... Tidak baik mengkritik hadiah di depan sang pemberi, meski kau tidak menyukai nya. Setidaknya kau harus berpura-pura menyukai nya." Tegur Seokjin.

"Aku yang berbicara kenapa Hyeong yang tidak terima?" Ketus Taehyung.

"Karna aku yang membelikan nya untuk mu." Nada bicara Seokjin meninggi dan saat itu pula senyum lebar terlihat melukis wajah Taehyung.

"Kenapa malah tersenyum?" Ketus Seokjin.

"Gomawo, hyeong."

"Tidak perlu! Tidak perlu berterimakasih pada kakak mu ini. Berterimakasih lah pada orang yang sudah menjatuhkan mu ke lereng."

Raut wajah Taehyung terlihat tidak terima dengan apa yang baru saja di katakan oleh kakak nya. "Bukan Jung Ssaem yang menjatuhkan ku, justru dia terluka gara-gara aku. Jung Ssaem yang sudah menyelamatkan ku."

"Aku tahu... Dia memang selalu menjadi pahlawan mu." Ujar Seokjin dengan malas.

"Sebenarnya, apa yang sedang kalian bicarakan?" Ujar Boyoung menengahi.

"Si Jung Ssaem itu, sudah membuat nya jatuh ke lereng." Ujar Seokjin dengan asal.

"Hyeong hanya asal bicara, bukankah Jeon Ssaem sudah menjelaskan nya." Ujar Taehyung bersungut-sungut dan kemudian berbicara dengan penuh penekanan. "Aku tidak sengaja tersandung dan Jung Ssaem mencoba membantu ku, tapi kami malah terjatuh ke lereng. Jung Ssaem mengalami cedera punggung karna punggung nya menghantam pohon untuk menyelamatkan ku."

"Lalu, bagaimana keadaan nya sekarang?" Boyoung menyahuti, menunjukkan simpati nya kepada penyelamat putra nya.

"Aku tidak tahu, tadi pagi keluarga nya membawa nya kembali ke Seoul lebih dulu."

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now