Page 97

1K 158 64
                                    

    Tanpa bisa menghilangkan kemarahannya. Seokjin melangkahkan kakinya menuju kamar Taehyung, meninggalkan ayahnya bersama dengan Hoseok. Perasaan yang memburuk nyatanya membuat Seokjin tak mampu mengendalikan kekuatannya.

    Niat hati ingin datang secara baik-baik, justru pintu kayu itu terbuka dengan kasar oleh tangannya dan berhasil mengejutkan Boyoung yang saat itu berdiri beberapa langkah di belakang Taehyung yang berdiri di dekat jendela.

    Tanpa menutup pintu, Seokjin menghampiri ibunya dan langkahnya terhenti ketika sang ibu menahan lengannya.

    "Eomma keluarlah dulu, aku harus bicara dengan Taehyung."

    "Bicara baik-baik."

    Seokjin hanya memberikan anggukan. Membimbing langkah berat Boyoung meninggalkan ruangan itu. Tepat setelah pintu kamar tertutup dari luar, Seokjin segera menghampiri Taehyung yang sama sekali tak memberikan respon terhadap kedatangannya.

    Seokjin segera menarik gorden dengan kasar setelah melihat apa yang menarik perhatian dari Taehyung. Terdiam sejenak untuk menunggu reaksi dari pemuda itu. Namun apa yang terjadi justru membuat Seokjin bingung, khawatir dan tak habis pikir karena Taehyung sama sekali tidak menunjukkan reaksi apapun. Bahkan pemuda itu tak mengalihkan pandangannya sama sekali.

    Melihat hal itu, Seokjin mengangkat tangannya. Menyentuh dengan hati-hati bahu Taehyung sebelum membaliknya tanpa paksaan dan membawa pemuda itu ke dalam rengkuhannya tanpa ada penolakan ataupun balasan.

    "Jangan mengingat apapun tentang malam ini. Anggaplah ini hanyalah sebuah mimpi buruk."

    "Keluarlah," satu gumaman lemah berhasil mengejutkan Seokjin.

    Dekapan itu melonggar dan pemuda itu mengambil satu langkah mundur.

    "Apa yang baru saja kau katakan?"

    "Hyeong keluarlah dulu. Aku ingin sendiri."

    Tampak terperangah dengan sikap dingin yang ditunjukkan oleh Taehyung, Seokjin lantas segera memegang kedua bahu pemuda itu dan sedikit merendahkan kepalanya.

    "Jangan percaya dengan apapun yang orang itu katakan, dia sudah gila. Jangan dengarkan apapun yang orang itu katakan ... kau mendengarkan Hyeong, kan?"

    Perlahan Taehyung mengangkat wajahnya, menemukan tatapan khawatir milik Seokjin. Dia lantas berucap, "jika begitu, kenapa Hoseok tidak ikut pulang bersama Jung Ssaem?"

    Pertanyaan fatal yang tak mampu di jawab oleh Seokjin yang justru terlihat kebingungan. "H-hyeong bisa—"

    "Hyeong keluar dulu. Jangan menemuiku sampai besok pagi."

    "Jangan seperti ini. Hyeong ini kakakmu—"

    "Keluarlah, aku mohon."

    Seokjin sekilas memijat keningnya dan menatap frustasi. "Kita bicarakan besok pagi setelah kau tenang. Dan besok, kau tidak perlu masuk sekolah."

    Seokjin menyerah dan memutuskan untuk pergi. Membiarkan pemuda itu menenangkan pikirannya terlebih dulu. Pintu yang kembali tertutup dari luar membimbing Taehyung kembali mendekat ke jendela. Dibukanya kembali gorden itu dan tak lagi mendapati mobil Daehyun di halaman rumahnya. Dokter muda itu, sudah pergi.

GOODBYE DAYS [Spring Version]Where stories live. Discover now